Wabup Gunungkidul Sebut Cuma 1 Warga Meninggal karena Antraks

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jul 2023 13:31 WIB
Dinas Kesehatan Gunung Kidul menyatakan berdasarkan diagnosa RSUP Dr Sardjito hanya satu pasien yang tewas wafat. Jumlah ini berbeda dengan data Kemenkes.
Wabup Gunungkidul Heri Susanto menyatakan warganya yang meninggal karena antraks hanya satu. . (CNN Indonesia/ Tunggul)
Gunungkidul, CNN Indonesia --

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, memastikan jumlah warga yang meninggal karena paparan penyakit antraks yang terbaru di wilayahnya hanya satu orang saja. Angka itu berbeda dengan yang diungkap Kemenkes sebelumnya yakni tiga orang.

Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto menyebut pasien merupakan warga Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul yang meninggal pada 4 Juni 2023 lalu.

"Satu yang betul-betul karena antraks," kata Heri saat ditemui di Kantor Bupati Gunungkidul, Rabu (5/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Gunungkidul Sidig Hery Sukoco menambahkan pasien meninggal itu didiagnosa terpapar antraks lewat uji laboratorium RSUP Dr Sardjito.

Sementara dua pasien wafat lainnya, kata dia, pada catatan diagnosa ternyata penyebab kematiannya bukan arena antraks.

"Yang lain diagnosis lain. Bukan diagnosis antraks. Dan yang dua ini tidak dilakukan pemeriksaan untuk antraks. Jadi hanya satu," kata Sidig.

Namun, Sidig mengakui, kedua pasien meninggal itu tidak menjalani tes untuk mengetahui apakah mereka terjangkit antraks atau tidak. Di sisi lain, kata Sidig, kedua warga itu diinformasikan turut mengonsumsi daging ternak diduga terpapar antraks.

"Informasinya juga mengonsumsi," sebutnya.

Sementara untuk jumlah warga positif terpapar berdasarkan tes serologi antraks ada 87 orang dari total 143 diperiksa. Mereka adalah warga Candirejo dan masih menjalani masa inkubasi 90 hari sejak sampel pertama muncul.

"Tidak ada yang bergejala semua sekarang dalam pemantauan kondisi sehat," tambah Sidig.

"Karena tidak bergejala, aktivitas normal, tidak ada pembatasan untuk manusia hanya mungkin yang kita sampaikan untuk menjaga kebersihan lingkungannya dan sebagainya dan kesehatan perseorangan," sambungnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan total warga Kabupaten Gunungkidul, DIY yang meninggal usai dinyatakan terpapar antraks bertambah menjadi tiga orang. Tiga orang itu tercatat berasal dari Kecamatan Semanu.

Pada Selasa lalu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut tiga orang itu terhitung dalam 93 warga yang terindikasi positif terkena antraks setelah mengkonsumsi daging sapi yang tidak sehat atau mati karena sakit.

(kum/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER