Banjir bandang yang menerjang wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, Rabu (5/7). Tiga orang warga hanyut, dua selamat dan satu lainnya meninggal dunia.
"Tiga orang warga hanyut, dua berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat namun satu jiwa ditemukan dengan kondisi meninggal dunia dalam bencana banjir bandang," ujarnya Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten OKU Selatan, Heri Pramono dalam keterangan tertulis, Kamis (6/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heri mengatakan sebanyak 202 rumah warga terendam banjir dan 2 jembatan hanyut dalam peristiwa tersebut. Banjir setinggi 60 cm itu juga merendam lahan pertanian warga seluas 4 hektare
"Dua rumah hanyut, dua jembatan hanyut dan sebanyak 202 rumah warga terendam banjir," ujarnya.
Banjir merendam 10 desa yang tersebar di enam kecamatan. Laporan terakhir Pusdalops BNPB mengatakan banjir tersebut telah berangsur surut di Kecamatan Muaradua Tangsi.
Sementara di wilayah Kecamatan Kisam Tinggi dilaporkan masih cukup tinggi. Sinyal telekomunikasi di dua wilayah tersebut juga mengalami gangguan.
Daerah yang terdampak meliputi Desa Ulak Pandan di Kecamatan Kisam Tinggi. Kemudian Desa Wai Gugur, Desa Simpang Pendagan, Desa Rengas, Desa Tangsi Bawah, Desa Kisau dan Desa Talang Bandung di Kecamatan Muaradua.
Selanjutnya Desa Lawang Agung di Kecamatan Muaradua Kisam, Desa Madura di Kecamatan Buay Sandang Aji, Desa Tekana di Kecamatan Buana Pemaca dan di Kecamatan Runjung Agung.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada (6/7), menyebutkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten OKU Selatan, khususnya di Kecamatan Muaradua hingga Sabtu (8/7).
BNPB menghimbau agar masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai untuk mengevakuasi diri apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih satu jam.
(pan/fra)