Rocky Gerung: Kalau Bintang Mahaputera 'Nalar Liar' Saya Mau Terima
Akademisi Rocky Gerung menganggap usulan agar dirinya diberi tanda kehormatan Bintang Mahaputera Nararya bukan sesuatu yang menggembirakan.
Diketahui, Presiden Jokowi pernah mengusulkan agar Rocky diberi penghargaan tersebut karena kritis pada pemerintah. Namun, Rocky merendah dengan mengaku selama ini hanya memproduksi nalar yang liar.
"Mungkin itu maksudnya supaya dapat bintang mahaputera nalar liar. Kalau itu saya terima," ucapnya seraya tertawa di channel Youtube Rocky Gerung Official dikutip Kamis (6/7).
Rocky juga mengaku mendapat banyak pesan dari teman-temannya. Mereka meminta agar menolak jika diberi penghargaan oleh pemerintah. Rocky lalu menanggapinya dengan jenaka seraya tertawa.
"Kalau mahaputera, bukan sesuatu yang menggembirakan sebetulnya karena yang saya maksudkan penghargaan itu bintangnya mahaputera antidungu. Bintang antidungu," guyon Rocky.
Di kesempatan itu, Rocky juga mengapresiasi Menko Polhukam Mahfud MD. Diketahui, Mahfud adalah orang yang membocorkan usulan Jokowi agar Rocky diberi tanda kehormatan.
Menurut Rocky, Mahfud adalah orang yang tetap ingin pemerintah memiliki oposisi. Dalam hal ini bukan oposisi berupa partai politik yang berada di luar pemerintahan.
"Tentu Pak Mahfud menginginkan tetap ada oposisi walaupun statusnya oposisi dalam pikiran. Saya kan cuma memproduksi nalar terus menerus kan," ucap Rocky.
Presiden Joko Widodo pernah mengusulkan agar Rocky Gerung diberi tanda kehormatan Bintang Mahaputera Nararya. Hal itu diucapkan Menko Polhukam Mahfud MD.
Mahfud mengatakan kala itu Jokowi ingin tanda kehormatan diberikan kepada orang yang pintar dan kritis terhadap pemerintah.
"Pak Jokowi sambil bergurau, 'carilah orang yang berprestasi, yang kritis, yang pinter, misalnya Rocky Gerung. Kenapa Rocky Gerung enggak diusulkan?'," ucap Mahfud menirukan Jokowi dalam acara Podcabs yang disiarkan Youtube Sekretariat Negara RI.
Jokowi, kata Mahfud, tidak bernada mengejek saat mengusulkan itu. Memang ingin memberikan tanda kehormatan kepada orang yang kritis.
Namun, Bintang Mahaputera Nararya akhirnya diberikan kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah pada 2020 lalu. Pertimbangannya adalah kedua orang tersebut sangat kritis pada pemerintah saat menjadi Wakil Ketua DPR 2014-2019.
"Ketika dia (Fadli dan Fahri) bicara sangat kasar sekali, diberi Bintang Mahaputera," ucap Mahfud.