Keluarga Sangsi Tahanan Tewas di Polres Pandeglang karena Gantung Diri

CNN Indonesia
Minggu, 09 Jul 2023 10:53 WIB
Seorang tahanan tewas di Polres Pandeglang. Polisi mengklaim tahanan tersebut tewas karena gantung diri. (iStock/powerofforever)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang tahanan Polres Pandeglang, berinisial BC (23) tewas di dalam Rutan pada Selasa (4/7). Ia merupakan tersangka Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) karena menjajakan dua siswi SMP ke pria hidung belang.

Mulanya, keluarga hendak menjenguk BC ke Rutan. Namun, dilarang oleh petugas Polres Pandeglang dengan alasan ada kunjungan dari Polda Banten.

Pihak keluarga pun menuruti perintah itu. Ia pun pergi ke Pasar Pandeglang. Tak lama setelahnya, pihak saudara itu ditelepon kalau BC meninggal dunia.

"Saudara itu mau ngebesuk hari Selasa itu, ternyata pas nyampe di sana enggak bisa, katanya lagi ada kunjungan Polda. Pulang lagi aja katanya gitu. Ternyata saudara ke Pasar Pandeglang, enggak lama di telepon bahwa meninggal, saudara kaget terus balik lagi ke sana (Polres Pandeglang)," ujar Agus, paman korban, kepada awak media, Sabtu (8/7).

Polres Pandeglang menjelaskan kepada keluarga, BC tewas gantung diri. Namun, keluarga mengakui kejanggalan atas pengakuan itu lantaran tak boleh ada benda berbahaya masuk ke rutan.

Selain itu, rekaman CCTV yang ada di dalam Rutan Polres Pandeglang juga tak pernah ditunjukkan ke keluarga korban.

Kejanggalan lainnya, polisi beralasan, BC tewas dengan gantung diri menggunakan tali celana. Menurut keluarga, tali celana yang berukuran kecil tak akan kuat menahan berat tubuh BC.

"Saya penasaran, jadi gini apakah bisa tali kolor itu segede jentik yang kecil gitu bisa menggantung diri? Kan, enggak masuk akal. Itu talinya sejengkal-sejengkal, gantungnya itu ke mana? Terus itu tali segede itu enggak bakal kuat buat gantung orang," jelasnya.

Sebelumnya, BC ditangkap oleh Satreskrim Polres Pandeglang, pada 16 Juni lalu bersama temannya berinisial AL (21) atas dugaan menjajakan dua siswi SMP ke pria hidung belang seharga Rp300 ribu.

Ia juga sempat diomeli habis-habisan oleh Mensos Tri Rismaharini. Kala Risma tengah mendatangi Mapolres Pandeglang, pada Selasa (20/6) lalu.

"Nah, pas di Pandeglang ketemu tuh sama saudara (saya), bahwa katanya anak kita itu meninggal dan pas meninggalnya itu enggak diperlihatkan di situ mayatnya, berarti dari pagi itu dibawa ke rumah sakit Pandeglang, sudah di freezer itu anak itu," ucapnya.

Adapun Kapolres Pandeglang AKBP Belny Warlansyah maupun Kabid Humas Polda Banten Kombes Didik Hariyanto, belum merespons pesan elektronik yang dikirimkan untuk mengonfirmasi hal ini.

(mnf/lth)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK