Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan saran kepada Gen Z yang sebagian di antaranya baru pertama kali memilih dalam memilih capres atau pemimpin di kontestasi Pemilu 2024.
Menurutnya, anak muda dapat menentukan pilihan dengan melihat rekam jejak ketika menjabat posisi tertentu di pemerintahan.
Gen Z juga disarankan untuk melihat pemimpin itu cenderung lebih banyak bekerja atau beretorika. Namun lebih dari itu, Bahlil menilai kalangan anak muda harus memilih pemimpin sesuai dengan karakter yang mereka inginkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa pun silakan memilih, tapi kalau ada pemimpin yang sudah pernah menjabat, cek track record-nya. Yang bagus adalah pandai pidato pandai bekerja. Itu ideal banget," ucap Bahlil dalam Festival Gen Z yang juga tayang secara virtual, Sabtu (8/7).
"Yang kedua cek, [apakah] banyak kerjanya atau pidatonya. Yang ketiga, kira-kira yang kamu mau seperti apa?" lanjut Bahlil.
Bahlil membahas soal karakter pemimpin ini setelah dia memberi contoh figur Presiden RI Joko Widodo yang menurutnya minim retorika, tetapi konsisten dalam melakukan eksekusi.
Menteri Investasi itu lalu melontarkan pertanyaan tentang sosok pemimpin pandai pidato atau pemimpin pandai eksekusi yang menjadi pilihan Gen Z.
"Pak Jokowi kan retorikanya enggak terlalu pandai, pidato-pidato atau gestur tangan kan enggak juga. Dengan buku yang banyak referensi, kan enggak juga. Tapi Pak Jokowi konsisten menjalankan [eksekusi] itu,"
"Pertanyaan [untuk] kamu sekarang, mau cari pemimpin yang pandai pidato atau pandai eksekusi?" lanjutnya.
Bahlil juga menyinggung beberapa karakter calon pemimpin yang belakangan ini ramai dibahas masyarakat. Salah satunya seseorang yang sudah berulang kali maju pencalonan dan gagal, tetapi terus mencoba lagi.
Ia kemudian menyinggung karakter lain, yakni seorang pemimpin yang sudah diberikan amanah tetapi dinilai memiliki kinerja yang kurang dan hanya suka berpidato. Penggambaran itu pun dibalas keriuhan oleh kalangan Gen Z yang berada di lokasi.
"Coba lihat, yang belum dapat aja dia konsisten maju. Yang begini harus diapresiasi. Mungkin dia punya keinginan besar untuk memberikan kontribusi terbaiknya dalam pembangunan bangsa dan negara," ujar Bahlil.
"Ada juga pemimpin yang diberikan amanah, kerjanya kurang-kurang, [tetapi] pidatonya jalan terus," lanjutnya.
(frl/gil)