Bobby Balas Kritik Tembak Mati: Mewakili Para Begal, Terima Kasih LBH
Wali Kota Medan, Bobby Nasution merespon kritik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan soal pelanggaran HAM terkait permintaan tembak mati bagi pelaku kriminal begal dan geng motor.
"Kena marah LBH saya ya. Mewakili para begal, terima kasih LBH," kata Bobby di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (12/7).
Bobby meminta LBH Medan untuk turun langsung menanyakan kepada masyarakat terkait kondisi begal yang semakin beringas di Kota Medan akhir-akhir ini.
"Tanya masyarakatnya, bagaimana kondisinya. Saya rasa dengan korban-korban yang sudah banyak di Kota Medan. Perlu tanya masyarakatnya," ungkapnya.
Menurut menantu Presiden Joko Widodo itu, penindakan tegas terhadap para pelaku begal wajib didukung oleh seluruh masyarakat Medan, termasuk LBH agar kondisi aman dan kondusif serta masyarakat tidak menjadi korban kejahatan jalanan lagi.
"Wajib dan harus mendukung kalau saya, kalau saya ya," pungkasnya.
Bobby sebelumnya menekankan aksi kriminal geng motor dan begal sadis yang tidak segan-segan membunuh korban sudah sangat meresahkan.
"Dan apabila masih sering terjadi, saya dengar pak Kapolres menyampaikan akan ditindak di lapangan walaupun harus ditembak mati. Itu kami rasa yang kita perlukan hari ini di wilayah kota Medan," kata Bobby melalui akun instagram pribadinya.
Bobby mengatakan begal dan pelaku kejahatan tak punya tempat di Kota Medan. Sebab aksi mereka meresahkan masyarakat. Karena itu sudah tepat jika aparat kepolisian melakukan tindakan tegas dan terukur.
"Aksi mereka meresahkan, sudah tepat jika aparat bertindak tegas karena kita ingin ketenangan, keamanan di Medan. Semoga ketegasan petugas membuat para pelaku begal sadis jera," ucapnya.
Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Muhammad Alinafiah Matondang menilai pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang meminta agar polisi menindak tegas pelaku begal di lapangan walaupun harus ditembak mati bertentangan dengan hukum dan HAM.
LBH menekankan sikap suami Kahiyang Ayu putri Jokowi tersebut mengarah kepada dugaan pembunuhan tanpa prosedur hukum dan putusan pengadilan (extra judicial killing). Artinya, menurut LBH, sikap Bobby soal hukum mati tak jauh beda dengan sadisnya pelaku begal itu sendiri.
"Sehingga sikap tersebut juga kami nilai tidak jauh beda dengan sadisnya pelaku begal dan geng motor tanpa belas kasihan melukai dan membunuh para korbannya," kata Alinafiah kepada wartawan, Selasa (11/7).