Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan ada dua mahasiswi IQ 120 dari keluarga tidak mampu masuk jurusan teknik sipil dan teknik listrik Universitas Pertahanan. Mereka dibebaskan dari biaya.
"Saya bangga, suatu saat saya cek ada seorang mahasiswi. Saya tanya, berasal dari mana? Medan. Sekolahnya dari mana? Pesantren. Bapaknya di pasar jualan bakso, ibunya jualan cendol," ucap Prabowo dalam Rakernas XVI Apeksi di Makassar, Kamis (13/7).
Prabowo mengaku terkejut sekaligus bangga ketika tahu ada mahasiswi asal Medan berhasil mendapat beasiswa itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi anak lulusan pesantren tersebut mendapat skor 9 untuk matematika dan fisika.
"IQ-120, anak penjual bakso dan cendol lulus Universitas Pertahanan dengan tidak ada koneksi uang, masuk ke bidang teknik sipi," ujar Prabowo.
Beberapa pekan kemudian, dia mengecek kembali dan menemui satu mahasiswi berbeda masuk ke jurusan teknik listrik Universitas Pertahanan. Kala itu masih pandemi Covid-19.
"Pakai masker dia, kamu belajar apa? Teknik listrik. Bapakmu apa kerjanya? Guru. Oh guru, bukan Pak, guru karena pakai masker. Dia buka maskernya dia bilang ternyata buruh, bukan guru," tuturnya.
Prabowo kaget karena ada seorang anak buruh dari Batam yang masuk ke jurusan teknik listrik. Menurut Prabowo, kedua orang tua mahasiswi tersebut merupakan pahlawan.
"Bayangkan, buruh harian anaknya teknik listrik. Saya bilang yang pahlawan itu bapak ibumu. Kamu harus sungkem. Kita bisa bayangkan enggak? Ini yang harus diperbanyak," ujar Prabowo.
Lihat Juga : |
Prabowo merasa bangga karena telah memfasilitasi anak-anak cerdas dari keluarga kurang mampu di Universitas Pertahanan.
Dia mengaku selama ini membuka program beasiswa sarjana untuk Universitas Pertahanan dengan standar tinggi setara Harvard University.
Ia menetapkan standar nilai hampir sempurna untuk beasiswa tersebut untuk dua mata pelajaran, yakni Matematika dan Fisika yang mendapat skor 9. Selain itu, ia juga mau siswa dengan IQ-120.
"Anak-anak dari mana pun, terutama kelompok paling bawah agar bersekolah dengan baik. Saya analisa masalah, yang dibutuhkan sekarang adalah insinyur dokter ahli fisika kimia biologi," kata dia.
Prabowo lantas kaget karena ada dua mahasiswa penerima beasiswa dengan IQ tinggi berasal dari keluarga yang kurang mampu. Dia berjanji akan terus memfasilitasi anak bangsa yang cerdas demi kemajuan sains Indonesia.