Polri Sebut Ada Salah Input Data Pengadaan Pistol Peluncur Merica

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Jul 2023 04:00 WIB
Polri mengklarifikasi bahwa ada salah input data volume pengadaan pistol merica. Mestinya 1.857 unit, tapi yang tertulis hanya 187 unit.
Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengklarifikasi bahwa ada salah input data volume pengadaan pistol merica. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mabes Polri merespons pernyataan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menemukan ada kelebihan bayar untuk pengadaan pepper projectile launcher atau pistol peluncur merica senilai Rp49,8 miliar untuk 187 unit pistol.

Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengaku terdapat kesalahan saat memasukkan data volume pengadaan alat tersebut dalam laman LPSE Polri. Ramadhan menjelaskan seharusnya jumlah pengadaan pistol peluncur merica itu sebanyak 1.857 unit.

"Kenapa ada kelebihan bayar, kelebihan bayar itu ada kesalahan input. Kesalahan input, mestinya 1.857, terinput 187. Sehingga ada pemberitaan kelebihan bayar," kata Ramadhan dalam konferensi pers, Jumat (14/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ramadhan menjelaskan pistol peluncur merica akan digunakan menunjang operasional anggota di lapangan saat menghadapi aksi kejahatan ataupun unjuk rasa yang berakhir ricuh.

Ia menjelaskan alat itu berbentuk pistol namun dibekali jenis amunisi bubuk lada. Menurutnya, pengadaan senjata itu juga dimaksudkan agar memenuhi nilai-nilai hak asasi manusia (HAM).

Ramadhan menuturkan pengadaan pistol merica tersebut telah diadakan sejak 2022 dengan sumber anggaran dari APBN sebagai bagian dari program modernisasi almatsus dan sarana prasarana polri.

Ia menuturkan dalam rencana pengadaan pistol merica tersebut tidak hanya terdiri dari item paper projectile launcher saja. Namun, juga terdapat beberapa jenis dan jumlah barang-barang yang berkaitan.

"Item-item barang tersebut merupakan kelengkapan agar paper projectile launcher dapat digunakan, dipelihara dan dirawat dengan baik," kata dia.

Adapun rinciannya sebanyak Rp17,46 miliar untuk pembelian 1.857 pucuk senjata dengan harga satuan Rp9,4 juta. Kemudian untuk kebutuhan kelengkapan pendukung menghabiskan dana Rp32,39 miliar terdiri extra magazine, kantong, holder, amunisi bubuk lada dan bubuk lada plus gas air mata.

"Setelah melalui proses tender, didapatkan pemenang yaitu PT Tri Manunggal Daya Cipta dengan nilai kontrak sebesar Rp49.860.450.000. Seluruh pekerjaan telah selesai dikerjakan pada 23 Agustus 2022," kata Ramadhan.

"Tidak ada kelebihan pembayaran atas kegiatan pengadaan tersebut. Seluruh pekerjaan telah selesai dilaksanakan pada 23 Agustus 2022," ucapnya.

Sebelumnya, Peneliti ICW Wana Alamsyah mengungkapkan pada 2022, polisi melakukan pengadaan perlengkapan gas air mata yang disebut pepper projectile launcher sebanyak 187 unit.

Perlengkapan tersebut merupakan pistol dengan peluru bulat berisi zat kimia yang bisa berefek pedih di mata. Wana mengatakan untuk pengadaan tersebut, kepolisian membuka tender dengan anggaran Rp 49,86 miliar.

"Apabila dihitung, maka harga satu unit barang tersebut adalah Rp 266,6 juta," kata Wana dalam Peluncuran Hasil Pemantauan Pengadaan Gas Air Mata oleh Kepolisian, di kanal YouTube Sahabat ICW, Minggu (9/7).

(tfq/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER