Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) buka suara ihwal pembatalan siswi SMKN 8 Kota Ternate Nanda Maulidya sebagai Paskibraka Nasional untuk HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun ini.
Nanda seharusnya berangkat pada 15 Juli 2023 untuk persiapan menjadi paskibraka di HUT Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus nanti. Namun, dua hari sebelum keberangkatan itu, Nanda dinyatakan batalkan keikutsertaannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP Rima Agristina mengungkapkan pada 14 Juli Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Ternate meminta adanya peninjauan ulang atas peserta yang telah dinyatakan lolos seleksi. Hasilnya, Nanda tidak memenuhi syarat terkiat kesehatan mata.
Hasil peninjauan itu Rima sampaikan dalam bentuk surat yang ditembuskan kepada Kepala BPIP dan Gubernur Maluku Utara tertanggal 15 Juli.
"Yang bersangkutan tidak memenuhi standar Capaska Pusat dan Provinsi karena mata myopi (minus)," kata Rima dalam surat tersebut, dikutip CNNIndonesia.com pada Senin (17/7).
Berdasarkan Petunjuk Teknis BPIP Nomor 267/PE/02/2023/D5, Rima menjelaskan standar kesehatan mata Capaska Tingkat Provinsi: mata 6/6 sampai 6/12. Berdasarkan standar Kesehatan mata Capaska Tingkat Pusat: mata 6/6 (mata normal).
Sementara itu, hasil pemeriksaan mata terhadap Nanda menunjukan mata menggunakan lensa Spheris S-1,5 ODS (kedua mata) dan Pemeriksaan Visus OD/OS: 20/80.
Terpisah, Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo juga mengatakan alasan Nanda tidak bisa menjadi paskibraka nasional murni alasan kesehatan. Benny menyebut tidak ada alasan lain selain itu, termasuk nepotisme.
"Enggak ada [alasan lain selain kesehatan]. Itu profesional. Enggak ada lagi titipan," kata Benny kepada CNNIndonesia.com.
"Yang daftar itu sekarang 150 ribu. Pakai online, transparan. Tidak ada nepotisme. Kalau kesehatan enggak lolos ya enggak lolos," ujarnya lagi.
(yla/ain)