Aktris senior Christine Hakim membacakan dua puisi kemerdekaan saat menghadiri acara silaturahmi 1 Muharram relawan bakal calon presiden PDIP, Ganjar Pranowo pada Rabu (19/7).
Menaiki panggung, Christine disambut meriah oleh para relawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengenakan kebaya putih dan kain merah. Bintang Tjoet Nja' Dhien itu membuka penampilannya dengan membacakan sebuah puisi karya Proklamator RI Sukarno, Aku Melihat Indonesia.
Puisi itu diciptakan Bung Karno demi membangkitkan dan mengobarkan semangat rakyatnya untuk mencintai tanah air Indonesia.
Puisi ini juga sebelumnya pernah dibacakan oleh Ganjar dalam acara Rakernas PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 2020.
Melalui ekspresi wajah Christine, emosi yang tersampaikan pun mencapai pendengar. Ia begitu antusias ketika meneriakkan sajak, "Pak! Merdeka! Merdeka!" membuat para relawan ikut meneriakkan kata "Merdeka!".
Usai membacakan puisi karya Bung Karno, Christine lanjut membacakan puisi karya Taufiq Ismail, Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini. Puisi ini diciptakan pada 1966.
Puisi ini menggambarkan bahwa sebagai bangsa Indonesia, kita harus terus berjuang dan terus maju. Puisi ini biasanya dibacakan sebagai motivasi dan pengingat diri saat memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
Setelah membacakan kedua puisi, aktris usia 66 tahun itu kemudian memberikan salam dan membungkukkan badannya 90 derajat sebelum meninggalkan panggung.
Christine sebelumnya menyatakan ikut mendukung Ganjar sebagai capres 2024. Ia juga pernah menghadiri acara deklarasi yang dilakukan relawan Jokowi di Basket Hall Senayan, Jakarta, Sabtu (3/6).
Christine menilai Ganjar merupakan figur tepat untuk melanjutkan pembangunan yang pondasinya sudah diletakkan oleh Presiden Joko Widodo selama dua periode ini.
Pemeran ilmuwan dalam serial The Last of Us itu juga mengaku sudah mengamati kiprah Ganjar sejak lama.