Ganjar soal Perlawanan Setop Ekspor Nikel: Neokolonialisme, Go To Hell

CNN Indonesia
Rabu, 19 Jul 2023 15:51 WIB
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menyebut kebijakan setop ekspor nikel oleh Jokowi berhadapan dengan kolonialisme gaya baru lewat regulasi. (Foto: DPP PDIP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bakal calon presiden dari PDI-Perjuangan Ganjar Pranowo menyebut Presiden Joko Widodo mendapat tekanan dahsyat dari pihak tertentu terkait kebijakan hilirisasi mineral. Menurutnya, langkah Jokowi menghentikan ekspor komoditas nikel berhadapan dengan kolonialisme gaya baru lewat regulasi.

"Bahkan apa yang dikerjakan oleh Pak Jokowi hari ini untuk tidak mengekspor Nikel perlawanannya sungguh luar biasa," ujar Ganjar saat bertemu relawan pendukungnya di Senayan, Jakarta, Kamis (19/7).

Ganjar menganggap semua tekanan yang diarahkan pada Indonesia terkait kebijakan nikel tersebut merupakan upaya pihak tertentu yang ingin mendikte kebijakan Indonesia.

Ia pun mengutuk upaya-upaya tersebut yang membuat Indonesia harus patuh terhadap keinginan pihak tersebut.

"Bahkan saya membaca keadaan neocolonialism by regulation adalah mengatur semuanya sesuai dengan kehendaknya agar kita mengikutinya. Menurut saya go to hell," ujarnya.

Ganjar mengatakan PR besar politik luar negeri Indonesia adalah soal ketahanan dan pertahanan. Dia telah mendiskusikan hal ini dengan sejumlah pakar, termasuk soal kebijakan Jokowi terkait ekspor nikel.

Upaya Pemerintah Indonesia mendorong hilirisasi mineral lewat penghentian ekspor komoditas nikel berbuntut gugatan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Selain itu, Amerika Serikat melalui undang-undang baru Inflation Reduction Rate (IRA) juga dinilai melakukan diskriminasi terhadap nikel RI.

Ganjar Pranowo adalah kader PDIP yang telah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden. PDIP ingin mengusungnya sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang. Selain PDIP, ada beberapa partai yang juga telah mendukung Ganjar.

(pan/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK