Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Langitan, Tuban, Jawa Timur, KH Abdullah Munif Marzuqi, wafat pada Kamis (20/7). Ia wafat dalam usia 69 tahun.
Puluhan ribu orang mengiringi kepergian ulama tersebut menuju peristirahatan terakhirnya pada Jumat (21/7) ini. Jenazah Kiai Abdullah Munif disalatkan di Musala Agung PP Langitan sebelum dibawa ke makam. Gus Zahid Hasbullah, putra dari Kiai Abdullah, menyampaikan terima kasih kepada para jemaah yang hadir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah disalatkan, jenazah Kiai Abdullah Munif Marzuqi lalu diberangkatkan ke TPU Desa Mandungan, Widang, Tuban. Personel Polri-TNI, Banser, dan petugas keamanan pondok pesantren turut mengawal iring-iringan jenazah.
Puluhan ribu manusia juga ikut mengiringi jenazah hingga memadati ruas Jalan Nasional Babat-Tuban. Jalan bahkan sempat ditutup.
Prosesi pemakaman jenazah Kiai Abdullah Munif berlangsung kondusif meski sejumlah pelayat sempat hendak masuk ke area makam.
"Makam beliau ditempatkan di sebelah barat makam KH Ahmad Marzuqi Zahid yang merupakan ayah kandung dari beliau," ucap Gus Zahid.
Usai pemakaman, keluarga, para santri, dan jemaah melanjutkan dengan bacaan Surat Yasin, tahlil, dan doa. Rencananya, tahlil akan dilakukan setiap malam di Musala Agung PP Langitan hingga tujuh setelah pemakaman.
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar pun menyatakan belasungkawa atas kepergian Kiai Abdullah Munif.
"Beliau adalah putra terhormat dari yang terhormat. Beliau ulama dan guru. Ayahnya, almarhum KH Ahmad Marzuqi Zahid adalah penyeru kepada tuhan dan agamanya, dengan esai dan kondisinya. Beliau orang yang menghindari jebakan dunia dengan kemudahan keberadaannya," kata Marzuki.
(frd/tsa)