PDIP Tepis Pertemuan Budiman-Prabowo Jadi Manuver: Silaturahmi
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto buka suara soal Budiman Sudjatmiko yang menemui bakal calon presiden dari Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa (18/7) kemarin.
Hasto menilai langkah Budiman mengunjungi Prabowo hanya sebagai silaturahmi, bukan manuver politik.
"Itu bukan manuver politik, itu silaturahmi. Dan saya tadi juga berkomunikasi dengan Bung Budiman Sudjatmiko karena selama ini kami cukup intens," ucapnya di kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (22/7).
Meski demikian, Hasto mengatakan pihaknya akan tetap memanggil Budiman terkait pokok-pokok pembicaraannya dengan Prabowo. Hasto menyebut Budiman sosok yang kritis dana memiliki rekam jejak panjang.
Oleh karena itu, Hasto menilai komunikasi-komunikasi yang dilakukan Budiman dengan Prabowo itu dalam kerangka untuk mencoba memahami aspek-aspek yang diperjuangkan Ketum Gerindra tersebut.
"Tetapi kami meyakini bagaimana dengan perjuangan yang panjang dari Bung Budiman itu, kami akan berdiskusi lebih lanjut," kata Hasto.
Lebih lanjut, Hasto juga menepis kalau Budiman akan pindah partai. Ia menjelaskan Budiman masuk ke PDIP ketika partai dalam situasi yang tidak mudah. Oleh karena itu, hubungan emosional Budiman dengan PDIP cukup baik.
"Kami meyakini bahwa Budiman tetap pada treknya," tegas Hasto.
Wacana pemanggilan Budiman sebelumnya juga dilontarkan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun.
Pemanggilan dilakukan seperti yang dilakukan terhadap kader PDIP Effendi Simbolon beberapa waktu lalu. Kala itu Effendi Simbolon juga mengundang Prabowo Subianto dalam sebuah acara marga Simbolon di Jakarta.
Meski Budiman datang atas nama pribadi, PDIP tetap memanggilnya untuk meminta klarifikasi lantaran menemui capres dari partai lain.
"Sama juga dengan Budiman. Tidak akan dibedakan walau Budiman menyatakan, 'Wah, ini saya tidak mewakili partai, (tetapi) mewakili pribadi'," kata Komarudin.
Ia menegaskan bahwa kader PDIP terikat dengan aturan partai. Komarudin menyatakan tiap kader tetap memiliki batas selama kartu tanda anggota (KTA).
"Bukan bebas sebebas seperti masyarakat biasa yang bukan berorganisasi," kata dia.
Komarudin enggan berspekulasi tentang sikap Budiman bertemu Prabowo karena kecewa tidak diberikan posisi strategis di pemerintahan.
Menurutnya, kader sekaliber Budiman tidak mungkin mempersoalkan tersebut dengan berlebihan.
"Saya tidak terlalu percaya orang sekelas Budiman, hanya urusan kecil begitu menjadi kecewa. Itu terlalu kecil urusannya," tutur Komarudin.
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mendatangi kediaman Prabowo Subianto di Jakarta Selatan pada Selasa malam (18/7). Ia datang bersama rombongan.
Selama kurang lebih dua jam pertemuan, Budiman dan Prabowo membahas banyak hal. Terutama mengenai Indonesia ke depan dan kepemimpinan nasional.
Budiman menyebut pertemuannya dengan Prabowo tidak mewakili partai, melainkan atas keinginan pribadinya.
"Saya ingin mengatakan bahwa ini tidak mewakili partai, ini pribadi," kata Budiman kepada wartawan setelah mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7).