Blusukan Bareng Jokowi di Malang, Prabowo Jadi Target Swafoto Warga

Masyarakat di Pasar Bululawang Kabupaten Malang, Jawa Timur riuh menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Senin (24/7).

Para pedagang pasar dan warga sekitar pun antre untuk mendapatkan momen bersalaman dan berswafoto bersama.

Kedatangan Jokowi dan Prabowo adalah untuk mengecek harga-harga di pasar dan membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Pak Prabowo, Pak Prabowo!" antusias teriakan para pedagang menyambut Prabowo yang berjalan beriringan dengan Jokowi.

Lihat Juga : Prabowo-Erick Satu Pesawat dengan Jokowi Dampingi Kunker ke Malang

Teriakan nama Prabowo dan permintaan foto dan salaman itu pun semakin riuh ketika Prabowo berjalan menyusuri mendekati ke arah para pedagang pasar yang menanti dengan telepon genggamnya.

"Pak Prabowo, sini Pak foto!" ujar sejumlah para pedagang pasar pada Prabowo.

Di tengah padatnya suasana Pasar Bululawang pun Prabowo menyempatkan berhenti sambil berjalan secara perlahan untuk menyapa para pedagang, bersalaman serta melayani foto bersama mereka.

Sementara Jokowi yang juga ditemani Menteri BUMN Erick Thohir menilai harga di pasar tersebut terjangkau usai mengecek harga.

"Pagi hari ini saya ingin cek juga harga-harga seperti di pasar yang lain, di Kabupaten Malang saya melihat harga di sini sangat bagus," kata Jokowi.

Misalnya, kata Jokowi, harga daging ayam dipatok Rp34 ribu per kilogram, sedangkan harga bawang merah Rp26 ribu per kilogram.

"Murah sekali di sini. Ini saya kira baik karena sebagian besar produksinya di Kabupaten Malang. Untuk inflasi, artinya terkendali," jelasnya.

Lihat Juga : Jokowi Tambah Bansos Beras Buat 21 Juta Orang Miskin Hingga Desember

Usai dari Pasar Bululawang, Jokowi bersama Prabowo dan Erick bakal menuju PT Pindad Persero. Ia mengaku akan menemui pimpinan perusahaan untuk membicarakan tingginya permintaan ekspor.

"Kami ingin mengunjungi Pindad, karena permintaan dari pasar ekspor untuk produk Pindad ini meningkat sangat tajam. Jadi kami akan rapat dengan biro dan dengan komisaris semuanya. Kami ingin memutuskan ke arah mana Pindad ini akan dibawa. Karena memang ada permintaan yang sangat besar sekali dari luar untuk ekspor," tutupnya.