Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi kehadiran Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam agenda pemeriksaan kasus dugaan suap pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di lingkungan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Tahun Anggaran 2018-2022, Rabu (26/7).
Budi diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Semarang sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Putu Sumarjaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengapresiasi kehadiran tiap saksi yang dipanggil tim penyidik KPK sehingga akan menjadi jelas dan terang perbuatan para tersangka yang saat ini sedang dilakukan proses penyidikannya," ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi C1 atau Kantor Dewas KPK, Jakarta, Rabu (26/7).
Pemeriksaan ini merupakan penjadwalan ulang setelah sebelumnya pada Jumat (14/7) Budi tidak bisa hadir lantaran ada tugas di luar kota. Pada hari ini, KPK juga memeriksa Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto.
Ali menjelaskan pemeriksaan dilakukan di Kantor Dewas KPK lantaran Gedung Merah Putih sudah penuh dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi kasus lain.
"Kenapa dilakukan pemeriksaan di C1? Karena tentu ini di luar jadwal yang sudah ditentukan di K4 [Gedung Merah Putih] dan ruangannya sudah dipakai untuk Satgas lain yang melakukan pemeriksaan. Tapi, poin pentingnya tentu pemeriksaan dilakukan di Gedung KPK," ucap Ali.
Putu Sumarjaya bersama dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada BTP Kelas 1 Semarang Bernard Hasibuan disebut menerima suap sejumlah Rp18,9 miliar dari Direktur PT Istana Putra Agung Dion Renato Sugiarto.
Hal itu diketahui dalam surat dakwaan yang telah dibacakan tim jaksa KPK di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Selasa (4/7).
Suap diberikan agar Putu dan Bernard mengatur pelelangan paket pekerjaan di BTP Kelas I Semarang tahun 2022 yakni pekerjaan Pembangunan Jalur Ganda Ka Antara Solo Balapan - Kadipiro - Kalioso KM 96+400 sampai dengan KM 104+900 (JGSS 6)
Kemudian pekerjaan Pembangunan Jalur Ganda Ka Elevated Antara Solo Balapan - Kadipiro KM 104+900 sampai dengan KM 106+900 (JGSS 4) serta paket pekerjaan tahun 2023 yakni Track Layout Stasiun Tegal (TLO Tegal) supaya dimenangkan dan dilaksanakan oleh perusahaan Dion yaitu PT Istana Putra Agung dan PT Prawiramas Puri Prima.
(ryn/fra)