AJI Kecam Serangan ke Wartawan saat Ricuh Acara Diskusi GMPG

CNN Indonesia
Rabu, 26 Jul 2023 22:56 WIB
Ilustrasi. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengecam keras kekerasan terhadap wartawan yang meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Jakarta. (istockphoto/LumiNola)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengecam keras kekerasan terhadap wartawan yang meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, pada Rabu (26/7) siang.

AJI mendesak aparat kepolisian untuk menindak pelaku kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis menggunakan delik pidana UU Pers Pasal 18 ayat (1).

"Kasus kali ini merupakan kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terus berulang menjelang tahun politik 2024. Atas tindakan itu, AJI Jakarta dan LBH Pers mengecam keras aksi kekerasan dan upaya penghalangan kerja jurnalis yang dilakukan sekelompok orang yang mengatasnamakan organisasi sayap partai Golkar," bunyi pernyataan AJI.

Menurut AJI, kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis saat meliput peristiwa kerusuhan bisa dikategorikan sebagai sensor terhadap produk jurnalistik.

Perbuatan itu termasuk pelanggaran pidana yang diatur dalam Pasal 18 UU Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers. Setiap orang yang menghalangi kebebasan pers diancam penjara maksimal dua tahun, dan denda maksimal Rp500 juta.

"Kami mendesak seluruh pihak untuk menghormati dan mendukung iklim kemerdekaan pers, tanpa ada intimidasi dan penghalangan kerja jurnalis di lapangan," ucap AJI.

"Kami juga mengimbau kepada para pimpinan media massa untuk bertanggung jawab menjaga dan mengutamakan keselamatan jurnalisnya."

Berdasarkan pantauan kericuhan itu terjadi sekitar pukul 14.10,jelang gelaran agenda bertajuk 'Selamatkan Partai Golkar: Menuju Kemenangan Pileg 2024'.

Kericuhan terjadi ketika acara tersebut tiba-tiba didatangi oleh massa yang memprotes dan meminta agar agenda diskusi tersebut segera dihentikan.

Kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis saat meliput peristiwa kerusuhan bisa dikategorikan sebagai sensor terhadap produk jurnalistik.

Tiba-tiba di luar area restoran itu terjadi keributan antara massa tak dikenal dengan pihak penyelenggara. Sehingga para wartawan yang ada di sana mencoba melihat apa yang terjadi.

Berdasarkan pantauan lokasi, di luar area terdapat sejumlah orang berpakaian bebas yang merangsek masuk. Terdengar kalimat belasan orang yang ingin masuk itu mengaku kader Golkar, tapi penyelenggara dari pihak GMPG itu mempertanyakan kesahihan mereka.

"Mana KTA (Kartu Tanda Anggota Partai Golkar)?," demikian pertanyaan salah satu panitia penyelenggara yang terdengar.

Kericuhan terjadi itu juga berimbas ke setidaknya dua awak media. Seorang juru kamera dari Kompas TV terkena pukul saat merekam cekcok tersebut.

Selain itu jurnalis CNNIndonesia TV yang merekam kericuhan itu menggunakan ponsel pun kena imbas. Ponsel jurnalis ini tiba-tiba direbut salah satu massa yang ingin masuk ke Pulau Dua, lalu ponsel miliknya tersebut dilempar.

Setelah ponsel itu dilempar, terjadi keributan. Wartawan pun diminta masuk ke dalam ruangan.

Awak media lain yang ingin merekam kericuhan tersebut pun diadang oleh massa, bahkan ada kursi pula yang dilempar asal dan salah satunya ke arah wartawan.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK