Sederet Fakta Kasus Suap Kabasarnas Marsdya Henri Alfiandi

CNN Indonesia
Kamis, 27 Jul 2023 09:42 WIB
KPK menduga Kabasarnas Marsdya Henri Alfiandi menerima suap Rp88,3 miliar dalam sejumlah proyek di Basarnas sepanjang 2021-2023.
Kabasarnas periode 2021-2023 Henri Alfiandi menjadi salah satu tersangka suap sejumlah proyek di Basarnas. (Detikcom/Andhika Prasetia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Cilangkap, Jakarta Timur dan Jatisampurna, Bekasi, Selasa (25/7), berujung penetapan lima tersangka korupsi.

Dua di antaranya ialah prajurit TNI yang berdinas di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

CNNIndonesia.com merangkum sejumlah temuan KPK terkait penanganan kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Basarnas tahun anggaran 2021-2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OTT 11 orang

Tim penindakan KPK menangkap tangan 11 orang dalam giat yang dilakukan Selasa (25/7) lalu. Mereka yang ditangkap terdiri dari pihak swasta dan penyelenggara negara dalam hal ini Letkol Adm Afri Budi Cahyanto, Anggota TNI AU sekaligus Koordinator Administrasi (Koorsmin) Kabasarnas.

Tetapkan 5 tersangka

Berdasarkan hasil gelar perkara atau ekspose, KPK memutuskan menetapkan lima orang tersangka terkait kasus dugaan korupsi suap menyuap pada pengadaan tahun anggaran 2021-2023 di Basarnas.

Mereka ialah Kabasarnas periode 2021-2023 Henri Alfiandi; Anggota TNI AU sekaligus Koorsmin Kabasarnas, Letkol Adm Afri Budi Cahyanto; Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati (MGCS) Mulsunadi Gunawan; Direktur Utama PT Intertekno Grafika Sejati (IGK) Marilya; dan Direktur Utama PT Kindah Abadi Utama (KAU) Roni Aidil.

Fee 10 persen

Sejak tahun 2021, Basarnas melaksanakan beberapa tender proyek pekerjaan yang diumumkan melalui layanan LPSE Basarnas dan dapat diakses oleh umum. Di tahun 2023, Basarnas kembali membuka tender proyek pekerjaan.

Di antaranya pengadaan peralatan pendeteksi korban reruntuhan dengan nilai kontrak Rp9,9 miliar; pengadaan public safety diving equipment dengan nilai kontrak Rp17,4 miliar; dan pengadaan ROV untuk KN SAR Ganesha (multiyears 2023-2024) dengan nilai kontrak Rp89,9 miliar.

Supaya dapat dimenangkan dalam tiga proyek tersebut, Mulsunadi Gunawan, Marilya dan Roni Aidil melakukan pendekatan secara personal dengan menemui langsung Henri Alfiandi dan orang kepercayaannya bernama Afri Budi.

"Dalam pertemuan ini, diduga terjadi 'deal' pemberian sejumlah uang berupa fee sebesar 10 persen dari nilai kontrak," ungkap Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers di Kantornya, Jakarta, Rabu (26/7) malam.

"Penentuan besaran fee dimaksud diduga ditentukan langsung oleh HA [Henri Alfiandi]," lanjutnya.

Baca berita di halaman selanjutnya...

Dana Komando hingga Marsdya Henri Diduga Terima Rp88,3 M

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER