Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut hasil tes DNA korban pembunuhan disertai mutilasi di Sleman identik dengan Redho Tri Agustian, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) asal Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung yang dilaporkan hilang sejak Selasa (11/7) lalu.
"Hasilnya dari pemeriksaan sampel DNA di laboratorium demikian (identik antara R dan Redho)," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi saat dihubungi, Selasa (1/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto menambahkan, Lab DNA Rolabdokkes Pusdokkes Polri telah menemukan kesamaan antara sampel darah korban yang ditemukan pada sejumlah barang bukti dan sampel milik orangtua R kiriman Polda Babel.
Barang bukti yang dimaksud antara lain parang, pisau, pintu dan tembok kamar mandi lokasi kejadian. Kemudian sejumlah bagian potongan tubuh yang ditemukan tersebar di sejumlah lokasi.
"Memiliki DNA yang identik satu sama lain, artinya semua sampel barang bukti biologis tersebut berasal dari satu individu yang sama. Profil DNA tersebut yang kami sebutkan, cocok dengan DNA orangtua korban. Artinya, semua sampel tersebut berasal dari bagian tubuh R," kata Nugroho dalam keterangannya, Selasa pagi.
Sebelumnya, selain tes DNA, polisi juga melakukan pengenalan visual dengan cara memperlihatkan barang-barang seperti kaos, sandal gunung, serta celana pendek yang ditemukan di TKP kepada keluarga Redho. Oleh keluarga, barang-barang tersebut dipastikan merupakan kepunyaan mahasiswa UMY yang hilang itu.
Kasus ini bermula dari kejadian penemuan sejumlah potongan tubuh manusia diduga korban pembunuhan disertai mutilasi di area Sungai Bedog, Bangunkerto, Turi, Sleman, DIY, Rabu (12/7) malam.
Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi menyebut potongan tubuh itu awal mula ditemukan oleh salah warga yang hendak memancing di bawah jembatan penghubung Dusun Bangunkerto dan Wonokerto. Temuan itu kemudian dilaporkan ke kepolisian setempat.
Polda DIY lalu berhasil menangkap W dan RD di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/7) malam. Mereka dugaannya merupakan pelaku pembunuhan disertai mutilasi terhadap sosok di balik potongan tubuh yang kemudian teridentifikasi sebagai R, mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta Yogyakarta.
Hasil penyidikan mengungkap korban dan kedua pelaku sudah saling mengenal sekitar 3-4 bulan lamanya setelah berkenalan di sebuah grup Facebook. Mereka bertemu untuk kali pertama pada Selasa (11/7) di kost W, daerah Triharjo, Sleman.
"Karena mereka tergabung dalam sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas tidak wajar, mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain dan ini terjadi berlebihan," kata Endriadi di Mapolda DIY, Sleman, Selasa (18/7).
Aktivitas kekerasan satu sama lain itu kata Endriadi, kemudian terjadi di luar kendali atau secara berlebihan hingga mengakibatkan R meregang nyawa. Kedua pelaku pun panik hingga melakukan mutilasi terhadap tubuh korban dan membuangnya ke beberapa lokasi demi menghilangkan jejak mereka.