Camat Gajahmungkur Semarang Dimutasi Diduga karena Konten Nasgor
Proses Camat Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, dimutasi menjadi sorotan netizen karena dikaitkan dengan unggahan konten nasi goreng di media sosialnya.
Unggahan video Ade Bhakti terkait nasi goreng itu dikaitkan dengan program lomba memasak nasi goreng oleh Pemkot Semarang. Sebelum mutasi tersebut, Ade diketahui mengunggah video bertema nasi goreng di akun Instagramnya @adebhakti pada Sabtu (29/7).
Salah satu dialog dalam konten video itu adalah dirinya mengatakan, "Wis rapopo, makan lah, tapi ya mesakke juga nek bakul e sepi. Kok iso sepi kenopo yo? (Sudah tak apa-apa, dimakan lah. Tapi kasihan juga pedagangnya sepi, kok bisa sepi kenapa ya?)."
Ade pun buka suara terkait mutasinya itu. Dia mengatakan bila ada yang menghubung-hubungkan mutasinya dengan videonya terkait nasi goreng itu hanya persepsi masyarakat. Menurutnya, rotasi pekerjaan adalah hal biasa.
"Jadi kalau ada yang nyambung-nyambungin masalah nasi goreng dan rotasi, persepsi dan kalau ada yang merasa tersindir dan lain sebagainya itu subjektif," ujar Ade, Rabu (2/8).
Ade pun bercerita bahwa rekaman itu diambil setelah dirinya membantu ibu-ibu membuat video untuk lomba memasak nasi goreng.
"Di situ kan menunya nasi goreng ya sudah malam sebelum makan teman-teman datang bawa nasi goreng itu, apa salahnya saya ngomong, 'yah sego goreng meneh'(nasi goreng lagi)," jelasnya.
Dia mengatakan nasi goreng memang makanan yang mudah dicari ketika lapar di malam hari. Menurutnya, lomba memasak nasi goreng itu juga bagus untuk mengenalkan Wali Kota Semarang kepada masyarakat.
"Saya senangnya bukan nasi goreng, nasi ruwet biar makan nasinya sama makan mi-nya jadi baguslah programnya apalagi untuk mengenalkan Wali Kota kita kepada warga masyarakat meskipun Wali Kotanya namanya panjang," lanjutnya.
Ke depan, Ade berharap dirinya bisa berkontribusi di tempatnya yang baru. Dia tidak ingin ada anggapan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran merupakan tempat orang yang dibuang.
"Saya ingin membuat Damkar kesannya dulu kan orang yang dipindah ke Damkar orang yang dibuang, orang yang tidak punya prestasi, dan lain sebagainya saya ingin membalikkan itu di sini ada orang muda yang menjadi nomor dua di Dinas Pemadam Kebakaran ya saya ingin membuat sesuatu yang asyik," kata dia.
Terpisah, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan mutasi tersebut objektif. Wali Kota yang akrab disapa Mbak Ita itu memastikan mutasi sebagai hal yang biasa menyesuaikan kebutuhan organisasi.
"Mutasi hal yang biasa disesuaikan dengan kebutuhan organisasi," ujarnya, Rabu.
Pelantikan Ade dilaksanakan pada Selasa (1/8) di Semarang. Pada saat itu, total ada 349 pejabat ASN yang mendapat rotasi atau mutasi.
Usai pelantikan tersebut, Ita juga sempat mengatakan bahwa rotasi dilakukan dalam jangka waktu berbulan-bulan. Dia berusaha menempatkan seseorang sesuai kompetensinya.
"Pelantikan ini saya membutuhkan waktu berbulan-bulan, bagaimana menempatkan teman-teman di tempat yang sesuai, right man on the right place," ujarnya.
"Tidak ada like and dislike saya berusaha menempatkan teman-teman sesuai bidangnya," imbuh Ita.