KKF 2023, Titik Kebangkitan Kerajinan Batik dan Lurik Klaten

Sebanyak 50 desainer fesyen yang tergabung di Fashion Designer Klaten (Fadeska) menampilkan karya pada ajang Klaten Fashion Festival (KFF) di Monumen Juang 45 Klaten, Sabtu dan Minggu (5 dan 6 Agustus).

Ajang yang diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Klaten ini mengambil tema batik dan lurik sebagai kreasi utama dalam desain busana yang ditampilkan oleh setiap desainer.

Kepala Disbudporapar Klaten, Sri Nugroho mengatakan, KFF merupakan bentuk upaya Pemkab Klaten untuk mempromosikan batik dan lurik sebagai salah satu potensi produk lokal.

"Klaten memiliki potensi kekayaan daerah yang dapat diolah dalam industri fashion, yaitu kain lurik dan batik Bayat. Putra-putri Klaten yang berprofesi sebagai fashion designer bercita-cita mengolah potensi lokal ini menjadi produk unggulan yang mampu bersaing di kancah nasional bahkan internasional," kata Sri.

Penyelenggaraan KFF perdana ini pun diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Klaten, khususnya untuk para perajin lurik dan batik di Klaten. Sehingga, ke depannya semakin banyak karya fesyen yang menggunakan kedua produk lokal tersebut.

"Pelaku industri fashion diharapkan mampu meningkatkan kuantitas maupun kualitas produk fashion. Serta ikut mempromosikan lurik dan batik asli Klaten lewat karya fashion," kata Sri.

Perhelatan KKF 2023 dibuka secara langsung oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani. Dukungan Pemkab Klaten pun ditunjukkan dengan kehadiran jajaran Forkopimda yang mengenakan busana lurik dan batik karya desainer Klaten.

"Saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan KFF malam ini. Saya berharap semakin banyak ajang seperti ini dan semakin mendorong industri kreatif di Klaten, khususnya lurik dan batik untuk semakin maju," kata Sri Mulyani.