Yenny Wahid mengungkapkan kendala bagi Prabowo Subianto jika ingin mendapat dukungan para pengikut Gus Dur di seluruh Indonesia.
Menurut Yenny, Prabowo akan sulit mendapat dukungan dari Gusdurian jika memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapres.
"Kalau pendampingnya Cak Imin akan berat sekali mendapatkan dukungan dari seluruh pengikut Gus Dur di seluruh Indonesia," kata Yenny ketika berbincang dengan CNNIndonesia.com di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Yenny yakin Prabowo sudah mengerti sikap politik yang diambil oleh keluarga inti Gus Dur terhadap Cak Imin. Dia mengatakan Prabowo pun pasti memahami risiko jika memilih Cak Imin sebagai cawapres.
"Nah, beliau sangat memahami sekali suara hati kami," kata Yenny.
Dia menyampaikan itu karena para calon presiden di Pilpres 2024 termasuk Prabowo akan meminta dukungan dari keluarga Gus Dur.
Karenanya, Yenny membeberkan risiko bagi Prabowo jika menggandeng Cak Imin jadi cawapres.
"Ya sebagai capres ya saya rasa cukup fair berasumsi mereka pasti akan meminta dukungan dari banyak pihak, ya pastilah," kata dia.
Bila ditarik ke belakang, internal PKB bergejolak pada 2008 silam. Gejolak itu terjadi antara Gus Dur dengan Cak Imin.
Yenny pernah menyampaikan Cak Imin merupakan sosok yang mengeluarkan Gus Dur dari PKB melalui Muktamar Luar Biasa PKB di Ancol, Jakarta pada 2008.
Yenny juga sempat menyampaikan tak hanya Gus Dur yang didepak oleh Cak Imin. Namun, ia mengatakan sejumlah tokoh senior PKB termasuk dirinya juga dikeluarkan Cak Imin.
Perdebatan Yenny dan Cak Imin bukan kali ini saja terjadi. Pada 2022, Yenny menyindir bahwa dirinya PKB Gus Dur, bukan PKB Cak Imin.
Cak Imin kemudian merespons dengan menyatakan bahwa Yenny memang bukan kader PKB.
"Yenny itu bukan PKB, bikin partai sendiri aja gagal lolos, beberapa kali pemilu nyerang PKB enggak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya, jadi ngapain ikut-ikut ngatur PKB, hidupin aja partaimu yang gagal itu. PKB sdh aman nyaman kok.." tulis Cak Imin, Juni 2022.