Pakar ITS Duga Dentuman Misterius Sumenep Bukan Peristiwa Geologi

Pakar Geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Amien Widodo, menduga suara dentuman misterius yang terjadi di permukiman warga di Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada Sabtu (12/8), bukan peristiwa geologi.

"Mungkin bukan peristiwa geologi," kata Amien saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (13/8).

Ia menduga, dentuman misterius itu disebabkan suara yang dihasilkan proyek yang tak jauh dari lokasi. Bisa berupa pertambangan atau pengerjaan galian.

"Bisa jadi, ada penambangan, ada penggalian sumur atau pendalaman sumur, atau ada pendalaman sumur dengan bor jojoh," katanya.

Namun untuk memastikan apa penyebabnya, Tim ITS juga akan terjun ke lokasi. Mereka bakal menganalisa apa sumber suara misterius itu.

Lebih lanjut, kata Amien, peristiwa dentuman dari dalam tanah juga pernah terjadi di Ponorogo dan Trenggalek sekitar 2011 silam.

"Dulu pernah terjadi di Ponorogo-Trenggalek tapi lebih keras. Diduga pergeseran patahan," pungkasnya.

Pernyataan Amien ini berbeda dari Dosen Fakultas Geologi di Universitas Padjadjaran, Dicky Muslim, yang menyebut dentuman di Sumenep bisa jadi berkaitan sejumlah proses geologi.

Hal itu dikatakan karena Sumenep yang berada di Pulau Madura termasuk dekat dengan zona sesar RMKS atau sesar Rembang-Madura-Kangean-Sakala.

"Misalnya pergeseran lapisan batuan, aliran air tanah, hingga tekanan tektonik. Ini tergantung dari kondisi geologisnya ya," kata Dicky saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui telepon, Minggu (13/8).

Sebelumnya, sejumlah warga di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, digegerkan fenomena alam berupa getaran dan suara dentuman misterius yang terdengar dari bawah tanah.

Suara tersebut terdengar seperti suara orang yang sedang menggali sumur. Meskipun belum jelas peristiwanya, suara getaran dentuman dapat dirasakan oleh warga.

Dalam rilis polisi, sedikitnya ada lima titik rumah yang sangat mendengar dan merasakan getaran dan suara misterius itu. Kelima pemilik rumah saat ini mengungsi di rumah tetangga.