Kapendam I/BB: Aipda JPH Korlap Judi Togel, Terima 6 Persen Omzet
Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan Kolonel Inf Rico J Siagian mengatakan anggota Polsek Stabat Aipda JPH yang ditangkap dalam kasus perjudian togel di Desa Wonosari Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, berperan sebagai koordinator lapangan.
Ia menyebut Aipda JPH menerima upah sebesar 6 persen dari total omzet per hari. Uang itu kemudian ia bagi sama rata dengan tiga orang lainnya.
"Pengakuan JPH, sebagai korlap judi togel, dia mendapat upah sebesar 6 persen dari omzet yang didapat per hari dan akan dibagi tiga secara merata," kata Rico dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (15/8).
Rico menerangkan total ada empat orang yang ditangkap terkait perjudian togel itu Selain Aipda JPH, tiga orang lainnya merupakan warga sipil yakni AA (67), AS (47), dan S (38).
Ia menuturkan S mengaku memberikan uang koordinasi ke Polres Langkat sebesar Rp25 juta per bulan. Uang itu diberikan kepada Iptu HS pada 7 Agustus 2023.
Selain itu, kata Rico, S juga menyatakan telah memberi uang koordinasi kepada Polsek Stabat sebesar Rp5 juta per bulan yang diberikan kepada seorang anggota berinisial Bripka HG. Lalu, uang koordinasi kepada Polsek Secanggang sebesar Rp3 juta per bulan yang diberikan kepada Bripka HG.
Rico menuturkan saat mengungkap jaringan perjudian togel itu, personel Detasemen Intelijen Kodam I/BB menyita sejumlah barang bukti, yaitu ponsel hingga duit sebesar Rp57 ribu.
"Dari penangkapan tersebut juga disita barang bukti rekapan pasangan dan nomor keluar, kalkulator, ponsel, dan uang tunai sebesar Rp57.000," ujarnya.
Saat ini, empat orang tersebut diserahkan ke polisi. Personel polisi yang ditangkap pun akan diperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan.
"Ketiga orang warga dan oknum anggota polisi tersebut langsung diserahkan ke pihak kepolisian dalam hal ini Polda Sumut Propam dan Polres Langkat untuk diproses lebih lanjut," ujar dia.
CNNIndonesia.com telah menghubungi Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi untuk bertanya soal peristiwa di atas, tetapi ia belum merespons.
(fnr/tsa)