PDIP menggelar upacara pengibaran bendera Merah Putih dalam rangka HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan pada Kamis (17/8) pagi.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto jadi inspektur dalam upacara itu. Dalam amanatnya, Hasto menyinggung banyak hal, seperti perjuangan Presiden pertama RI Sukarno, terbentuknya PNI hingga menyerukan kemenangan Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto bercerita Sukarno pernah merasa heran dengan penjajahan di Indonesia. Padahal, Indonesia pernah berjaya pada masa Majapahit dan Sriwijaya. Sukarno mencari jawaban dengan berdiskusi dan membaca buku.
Sukarno, kata Hasto, lalu membuat Partai Nasionalis Indonesia (PNI) pada 1927. Hasto menyatakan Sukarno mempunyai semangat untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan membuat partai tersebut.
Hasto menyebut PDIP mempunyai semangat yang sama dengan PNI. Dia juga mengklaim PDIP satu-satunya partai nasionalis dan Sukarnois.
Dia pun mengklaim menggunakan semangat itu untuk memenangkan Pemilu 2024 mendatang. Dia ingin Ganjar Pranowo bisa menjadi presiden menggantikan Jokowi.
"Ini kami memiliki semangat yang sama dengan PNI. Dengan ini lah kita pergunakan saat ini untuk mempercepat langkah pemajuan dengan memenangkan pemilu 2024 yang tinggal 6 bulan lagi," ujar Hasto.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, upacara dimulai pukul 7.40 WIB. Sebelum upacara, ada iring-iringan marching band, penari dan perangkat, Badan dan Sayap DPP Partai, DPC PDIP Jakarta Selatan dan Sekretariat DPP PDIP. Mereka ikut menjadi peserta upacara.
Para pemain marching band membawakan alat musik dengan penuh semangat. Adapun, lagu-lagu yang dibawakan mereka diantaranya, Indonesia Raya, Hari Merdeka, Maju Tak Gentar hingga Mars dan Himne PDIP.
Tak hanya marching band, kirab ini juga dimeriahkan puluhan peserta yang mengenakan pakaian adat daerah nusantara.
(yla/chri)