Prihatin Darurat Sampah, Warga Yogya Bentangkan Merah-Putih Raksasa

Bendera Merah Putih berukuran 23x12 meter dibentangkan pada Jembatan Bugisan di atas Sungai Winongo, Gedongkiwo, Kota Yogyakarta, Kamis (17/8) sebagai aksi mengajak masyarakat prihatin terhadap kondisi darurat sampah.

Pemasangan bendera ini dilakukan oleh warga Kampung Suryowijayan RW 06 bersama Mapala Universitas Pembangunan Nasional (UPN) dan Relawan Masjid Al Azhar. i

Giat pengibaran bendera ini dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB, bertepatan dengan detik-detik proklamasi pada HUT RI ke-78.

Ahmad Adel, salah seorang Mahasiswa UPN Yogyakarta teknik Geologi yang menjadi panitia kegiatan menuturkan, bendera raksasa ini sengaja dibentangkan di jembatan untuk mengekspos kondisi sungai dan lingkungan sekitarnya yang menjadi bentang alam bagi kehidupan.

"Selain hal peringatan (kemerdekaan), ini adalah cara tilik sungai, atau menengok kembali sungai. Sungai sebagai bagian dari bentang alam yang penting bagi semua makhluk, baik manusia, flora dan fauna," kata Adel, Kamis (17/8).

Ia kemudian mengungkit perilaku masyarakat membuang sampah di pinggir jalan atau daerah sungai. Situasi ini diperparah karena penutupan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan yang selama ini menampung sampah-sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Sleman.

Kegiatan kali ini, kata Adel, maka dari itu diselenggarakan sebagai bentuk keprihatinan atas ancaman darurat sampah.

"Oleh karena itu memilih di spot sungai untuk meninjau ulang karena ketika memilih di sungai itu sampah terekspos jadi memungkinkan tergeraknya masyarakat untuk membersihkannya," imbuh Adel.

Adel menambahkan, kegiatan kali ini juga disisipi agenda melarung atau menghanyutkan biji pohon keben sebagai salah satu cara melakukan penghijauan persebaran tanaman dengan bantuan air sungai.

Selain itu ada pula aktifitas mendayung dengan perahu packraft di Sungai Winongo. Sementara Bendera Merah Putih rencananya akan diturunkan siang ini.