Yenny Wahid Balik Puji Gibran sebagai Kandidat Cawapres Paling Kuat

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid merespons pernyataan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tentang sosok kandidat cawapres terkuat di Pilpres 2024.

Sebelumnya, Gibran menyebut Yenny sosok terkuat. Kini, Yenny yang memuji Gibran dengan menyebut putra sulung Presiden Jokowi itu sebagai kandidat cawapres paling kuat.

"Kalo menurut saya Mas Gibran. Mas Gibran yang terkuat. Jadi justru saya mendukung Mas Gibran," kata Yenny di Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (22/8).

Yenny menilai Gibran dalah sosok anak muda yang potensial. Dia yakin banyak pihak yang ingin menjadikan Gibran sebagai cawapres.

"Jadi Mas Gibran sosok anak muda yang punya potensi, dan sekarang aja semua partai ketika ditanya dan semua capres ditanya menyatakan siap kalau Mas Gibran mau mendampingi," ujarnya.

Sebelumnya, Gibran menyebut Yenny Wahid adalah kandidat cawapres yang terkuat dibanding sosok lainnya.

Menurut Gibran, Yenny tidak hanya kuat jika dipasangkan dengan salah satu capres saja. Dia yakin Yenny kandidat cawapres terkuat jika dipasangkan dengan siapa saja.

Dia pun tidak keberatan mendukung Yenny Wahid jika nanti benar-benar menjadi calon wakil presiden di Pilpres 2024. Akan tetapi, Gibran baru akan mendukung jika ada perintah dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Yenny Wahid adalah putri dari mantan presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Saat ini Yenny disebut-sebut jadi incaran banyak pihak yang membutuhkan sosok cawapres.

Terbaru, Yenny mendapat dukungan dari barisan Nahdliyin dan Aliansi Santri Nusantara di Surabaya yang mendukungnya maju sebagai cawapres di Pilpres 2024.

Yenny berharap bisa membawa aspirasi dan visi mereka untuk Indonesia ke depannya.

"Semoga bisa terus bisa membawa aspirasi mereka, bisa terus memperjuangkan apa yang menjadi visi mereka utk Indonesia ke depan," kata Yenny.

Sampai saat ini, Yenny menyatakan siap menjadi cawapres. Namun, dia juga mengaku siap jika tak diusung jadi cawapres.

"Siap jadi cawapres, siap enggak jadi cawapres? Siap dua duanya, harus siap dua-duanya. Siap untuk bekerja di dalam sistem maupun tetap bekerja untuk Indonesia di luar sistem," ujarnya.