Kapolri Teken MoU Atasi Kejahatan Transnasional dengan 6 Negara ASEAN

CNN Indonesia
Rabu, 23 Agu 2023 01:18 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meneken nota kesepahaman terkait penanganan kejahatan transnasional dengan 6 negara ASEAN.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meneken nota kesepahaman terkait penanganan kejahatan transnasional dengan 6 negara ASEAN (Arsip Polri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mabes Polri meneken Memorandum of Understanding (Mou) atau nota kesepahaman terkait penanganan kejahatan transnasional dengan 6 negara ASEAN.

Penandatanganan tersebut dilakukan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam pertemuan ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Listyo menjelaskan melalui MoU tersebut Polri akan bekerja sama terkait soal pencegahan dan penegakan hukum lintas negara. Selain itu, lewat kerja sama itu juga akan dilakukan peningkatan kapasitas penegak hukum antar negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penandatanganan secara garis besar berisikan terkait dengan kerja sama soal pencegahan dan penegakan hukum terhadap kejahatan lintas negara atau Transnational Crime," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/8).

Adapun penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Indonesia dengan Laos, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Malaysia.

Listyo selaku pimpinan sidang AMMTC juga berharap bahwa semangat untuk terus mengedepankan keamanan dan stabilitas kawasan di ASEAN dapat terus terjaga ke depannya.

"Dalam jalannya diskusi, kita harus selalu mengingat bahwa keamanan rakyat dan stabilitas kawasan menjadi prioritas utama demi mewujudkan kemakmuran bagi ASEAN," tuturnya.

Sigit mengatakan saat ini seluruh negara di ASEAN sama-sama menghadapi musuh bersama yakni kejahatan transnasional yang tidak mengenal batas negara, kedaulatan negara, dan hukum yang berlaku.

"Kita telah menyaksikan, bahwa kejahatan lintas negara telah merubah modus operandinya, termasuk mengambil keuntungan dari celah yang ada dan perkembangan teknologi," jelasnya.

Dia menilai kerja sama dan kolaborasi penegakan hukum jadi salah satu kunci utama untuk mengatasi praktik kejahatan lintas negara.

"Guna memperkuat komitmen untuk memberantas dan menanggulangi kejahatan transnasional, kita harus berpikir dan bertindak sebagai satu komunitas, dengan tetap menghargai hukum dan aturan yang berlaku di masing-masing negara," ucap Sigit.

Dalam paparannya, Listyo juga turut menyampaikan amanat Presiden Joko Widodo agar ASEAN dapat menjadi kawasan yang stabil dan damai, serta jangkar bagi stabilitas dunia.

Selain itu, ia berharap melalui pertemuan AMMTC ke-17 seluruh negara ASEAN dapat terus konsisten menjunjung tinggi hukum internasional dan tidak bertindak sebagai proxy bagi siapapun. Selain itu juga dalat menjadi kawasan yang bermartabat, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta demokrasi.

Terakhir, Listyo meyakini dengan pertemuan tersebut akan menjadi komitmen negara ASEAN untuk menghasilkan capaian dan upaya konkret yang akan bermanfaat bagi kepentingan di dalam dan di luar kawasan.

"Dalam rapat yang terhormat ini, izinkan saya menegaskan kembali pentingnya komunikasi dan kerja sama menjaga stabilitas, keamanan, dan perdamaian di kawasan. Dukungan, ide, dan kontribusi berharga anda dalam pertemuan ini akan bermanfaat bagi hasil pertemuan ini," pungkasnya.

(tfq/bmw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER