Ketua DPP PDIP Said Abdullah membantah pernyataan bakal capres Anies Baswedan yang menilai masyarakat takut mengkritik pemerintah sehingga menggunakan istilah Konoha hingga Wakanda.
Said mengatakan tidak ada hal yang dilarang dalam menyampaikan kritik kecuali hal tersebut melanggar hukum. Menurutnya, demokrasi di Indonesia berjalan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa ada yang dilarang? Tidak ada. Kecuali memang melanggar hukum positif. Toh, selama ini demokrasi kita berjalan baik kok," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (29/8).
Said lantas memberikan contoh lontaran kritik pedas yang kerap disampaikan akademisi Rocky Gerung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Jokowi meanggapi santai kritik tersebut.
Menurut Said, Jokowi justru merasa sedih lantaran kebebasan dalam sistem demokrasi ini seakan menghilangkan budaya santun dan budi pekerti.
"Bapak presiden merasa sedih karena seakan-akan kehilangan budi pekerti, kita kehilangan sopan santun kita. Sebagai pemimpin, bapak presiden menunjukkan keteladanan, itu penting," ujarnya.
Ia juga mengatakan media sosial acap kali menjadi wadah untuk menyampaikan kritik. Menurutnya,Aniesjuga kerap menyampaikan kritik di media sosialnya.
"Medsos riuh rendah kayak apa kita sekarang ini dan semua di antaranya para capres juga berselancar terus di medsos, dan Pak Anies teriak-teriak juga di medsos dan tidak dilarang. Jadi apa masalahnya?" ucapnya.
Anies sebelumnya menyoroti kualitas demokrasi di Indonesia yang belum matang, tercermin dari ketakutan masyarakat mengkritik pemerintah sampai harus mengganti Indonesia dengan sebutan lain seperti Konoha maupun Wakanda.
"Ini yang sekarang sering kali jadi masalah. Karena kita menyaksikan kalau di sosial media, banyak sekali yang kalau mau nulis itu nyebutnya Konoha, Wakanda. Apa artinya? Ini menunjukkan ada self censorship," kata Anies pada kuliah kebangsaan di FISIP UI, Depok, Selasa (29/8).
Konoha sendiri merupakan nama desa dalam animasi Jepang, yakni Naruto, sedangkan Wakanda adalah sebuah negara fiksi dalam film Black Panther.
Ia berpendapat fenomena itu menunjukkan bahwa masih ada ketakutan dari masyarakat kala mengkritik pemerintah. Anies pun menekankan pentingnya untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
Ia menyatakan demokrasi tak sebatas pada penyelenggaraan pemilu. Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyebut demokrasi merupakan nilai dan norma yang tumbuh di tengah masyarakat.
"Di mana aspirasi bisa diproses melalui proses politik tanpa ada rasa takut, tanpa ada tekanan dan kemudian nantinya bisa jadi keputusan-keputusan yang dilaksanakan semuanya dalam kedamaian," ujarnya.