Pomdam Dalami Kemungkinan Imam Masykur Diculik TNI Lebih dari Sekali

CNN Indonesia
Rabu, 30 Agu 2023 00:15 WIB
Pomdam Jaya dalami kemungkinan penculikan Imam Masykur oleh anggota TNI bukan kejadian pertama, seperti pernyataan keluarga.
Pomdam Jaya dalami kemungkinan penculikan Imam Masykur oleh anggota TNI bukan kejadian pertama, seperti pernyataan keluarga. (Arsip Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pomdam Jaya mendalami kemungkinan penculikan yang dialami pemuda asal Bireuen, Aceh, Imam Masykur oleh anggota TNI bukan kejadian pertama kali. Hal itu menyusul pengakuan keluarga Imam pernah diculik dan diperas sebelumnya.

Ia menjelaskan penyidik masih mendalami motif lengkap dari tindakan anggota TNI itu terhadap Imam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya kami tidak bisa berspekulasi dengan asumsi bahwa ini sudah sekian kali melakukan, tetapi ini akan terus didalami," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari di Pomdam Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/8).

"Termasuk mungkin juga ada masalah-masalah lain yang melatarbelakangi kasus ini, kami sedang dalam pendalaman sehingga kita tidak bisa berasumsi dulu setelah lengkap akan kita sampaikan," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar menjelaskan tidak ada motif dendam di balik penganiayaan yang menewaskan Imam.

[Gambas:Video CNN]



"Tidak ada dendam, tidak ada yang kami dapati hasil penyelidikan tidak ada dendam, tidak ada sentimen kedaerahan tidak ada, karena mereka pun juga background orang Aceh," katanya.

Penyidik, kata dia, juga masih mendalami kemungkinan tindakan para pelaku itu bisa dikategorikan sebagai pembunuhan berencana.

"Apakah pembunuhan berencana atau penculikan yang direncanakan itu masih kita dalami, kalau memang pembunuhan berencana tentunya harus ada bukti lain, contohnya tadi disebutkan, ada satu HP tersangka yang belum kami temui," katanya.

Sebelumnya, Imam Masykur disebut keluarga sudah dua kali menjadi korban penculikan dan penganiayaan yang diduga dilakukan anggota Paspampres, salah satunya. 

Salah satu perwakilan keluarga Imam, Said Sulaiman, mengatakan peristiwa itu terjadi jauh sebelum aksi penculikan dan penganiayaan yang dilakukan tiga anggota TNI.

"Iya (pernah jadi korban penculikan), tapi sudah lama itu, waktu dia ini, kan dia sudah 1,5 tahun di Jakarta, jadi belum sampai 2 bulan, sudah pernah diculik juga. Waktu dia kerja di toko orang," kata Said saat dihubungi, Senin (28/8).

Menurut Said, Imam menjadi target aksi penculikan lantaran pekerjaan yang ia lakukan. Menurutnya, pekerjaan itu sering membuat Imam menjadi target para pelaku.

Dalam kasus penculikan pertama, Said menyebut pelaku sempat meminta uang tebusan kepada keluarga Imam sebesar Rp15 juta.

Namun, Said menuturkan saat itu keluarga bisa menyediakan uang tebusan yang diminta pelaku sehingga Imam pun dibebaskan. Hingga kasus terbaru, Imam diduga diculik dan dianiaya tiga anggota TNI hingga meninggal dunia.

(yoa/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER