Menkes Sentil Data Kasus ISPA di Bodetabek Turun Padahal Jakarta Naik
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku heran dengan tren penurunan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan Pneumonia di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
Budi mengatakan jumlah kasus penyakit pernapasan di DKI Jakarta padahal tengah meningkat. Lonjakan kasus ini salah satunya imbas polusi udara.
Budi menemukan fakta kabupaten/kota di Bodetabek tidak disiplin dalam memasukkan data kasus ISPA dan Pneumonia di wilayah mereka, sehingga hasilnya terlihat terjadi tren penurunan kasus.
"Bodetabek kok kita lihat lebih baik dari DKI? ternyata mereka masukinnya [data] enggak disiplin, jadi kelihatannya turun. Tapi sebenarnya saya rasa naik ya, baik yang infeksi atas maupun infeksi paru," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8).
Misalnya, dalam data per Juli 2023, temuan penyakit Pneumonia di Kota Bekasi berkisar di antara 300 kasus. Padahal di Jakarta Barat di periode yang sama sudah tembus di atas 2.000 kasus.
Budi melanjutkan kasus ISPA di DKI Jakarta juga meningkat hingga melebihi tiga kali lipat bila dibandingkan saat pandemi virus corona (Covid-19). Pada Januari 2021 misalnya, kasus ISPA berada di 50 ribu, namun sekarang meningkat hingga di atas 150 ribu kasus.
Lebih lanjut, Budi juga mengklaim Kemenkes saat ini sudah berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan se-Jabodetabek dalam menyiapkan alat-lat penunjang diagnosis penyakit ISPA dan Pneumonia, serta alat pemeriksaan penunjang lainnya.
"Balik lagi, karena sumbernya di kita, kita hanya menyampaikan ini ke KLHK untuk bisa ditindaklanjuti. Tapi ya kita siap-siap, kalau ternyata semakin buruk, ya kita di ujung nyapuin jalannya lah ya," ujarnya.
Sebelumnya Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut kasus ISPA di wilayah DKI Jakarta mengalami peningkatan. Kebanyakan usia balita yang terpapar ISPA.
Berdasarkan data Menteri Kesehatan RI, kata Heru, peningkatan kasus itu menyentuh angka 24 persen hingga 31 persen seiring dengan kondisi polusi yang tinggi di wilayah Ibu Kota.
"Iya ada kenaikan. Data dari Pak Menteri Kesehatan benar bahwa ISPA ada kenaikan sedikit, 24 sampai 31 persen, khususnya balita," kata Heru Budi di Balai Kota DKI, Selasa (29/8).
(khr/fra)