Partai NasDem dan PKB memenuhi syarat dalam hal kepemilikan kursi DPR untuk mendaftarkan capres-cawapres ke KPU jika mereka berkoalisi di Pilpres 2024.
Berdasarkan UU No. 7 tahun 2017 tentang Pemilu, syarat bagi partai politik untuk mendaftarkan capres-cawapres adalah 20 persen kursi DPR atau 115 kursi hasil pemilu sebelumnya.
Apabila kepemilikan kursi DPR Partai NasDem dan PKB digabung, jumlahnya sudah melebihi syarat tersebut. Partai NasDem memiliki 59 kursi sedangkan PKB 58 kursi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika ditotal, NasDem dan PKB memiliki 117 kursi DPR. Telah melampaui ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).
Akan tetapi, sejauh ini KPU belum membuka masa pendaftaran capres-cawapres. Partai politik baru bisa mendaftarkan capres-cawapres pada Oktober mendatang.
Kabar NasDem dan PKB bekerja sama dibeberkan Partai Demokrat yang merasa dikhianati. Pasalnya, NasDem sudah meneken kerja sama dengan Demokrat dan PKS dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Namun, Demokrat mendapat kabar bahwa Anies Baswedan secara sepihak setuju diduetkan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Kerja sama itu, menurut Demokrat, diinisiasi oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Rifky lalu mengatakan bahwa langkah kerja sama antara NasDem-PKB dengan mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar jelas merupakan bentuk pengkhianatan.
"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol," ucap Rifky
"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," ucap Rifky.
PKB pun sebenarnya telah bekerja sama dengan Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya sejak lama. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto lalu angkat suara.
Dia merespons santai kabar tentang PKB membelot dengan membentuk kerja sama baru bareng NasDem dan Anies Baswedan.
"Inilah namanya demokrasi kita. Musyawarah. Saya sendiri belum dengar. Santai-santai saja. Wapres saatnya ada," kata Prabowo di Jakarta, Kamis (31/8).
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengklaim duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar baru sebatas wacana. Dengan kata lain belum final.
CNNIndonesia.com sudah menghubungi sejumlah petinggi Partai NasDem untuk mengonfirmasi info dari Partai Demokrat. Namun belum ada yang merespons.
(mab/bmw)