Demokrat Dengar Rumor 'Larangan' Anies Berpasangan dengan AHY

CNN Indonesia
Jumat, 01 Sep 2023 11:25 WIB
Politikus Demokrat mengaku mendengar rumor Anies Baswedan dilarang untuk berpasangan dengan AHY sebelum geger isu duet Anies-Cak Imin.
Demokrat mengaku mendengar rumor soal larangan Anies berpasangan dengan AHY di Pemilu 2024. (Arsip DPP Demokrat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengaku mendengar rumor yang menyebut bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan 'dilarang' untuk memilih Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

Syarief menyebut rumor itu bertalian dengan pertemuan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Selain itu, NasDem menjadi satu-satunya parpol di KPP yang enggan mendorong agar Anies segera mendeklarasikan pendampingnya pada Pilpres 2024.

"Dengan dinamika politik akhir-akhir ini, terutama pascapertemuan Presiden Jokowi dengan Surya Paloh, ada rumor dan info yang perlu diklarifikasi kebenarannya bahwa NasDem terpengaruh info rumor yang mengisyaratkan bahwa Anies boleh maju capres asal tidak berpasangan dengan AHY," kata Syarief dalam keterangannya, Rabu (30/8) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syarief pun berpendapat apabila rumor tersebut benar, maka ada anggota dari KPP tidak memegang teguh Piagam Koalisi yang sudah diteken oleh Ketum dari tiga parpol pendukung Anies.

"Tidak salah jika Partai Demokrat berasumsi tertundanya pengumuman capres dan cawapres dari KPP adalah karena ada anggota dari KPP yang belum atau tidak teguh pada komitmen dan tidak konsistensi memegang teguh piagam koalisi," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi membantah kabar dirinya terlibat dalam keretakan koalisi Partai NasDem dan Partai Demokrat. Jokowi menegaskan dinamika politik menjelang pilpres bukan urusan presiden. Ia berkata hal itu merupakan kewenangan pimpinan partai.

"Urusannya ketua-ketua partai, urusan partai," kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Jumat (1/9).

Jokowi pun membantah ada pembahasan hal itu saat bertemu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana kemarin sore. Menurut Jokowi, pertemuan itu hanya hal biasa dan tidak membahas dinamika politik terkini terutama soal koalisi Anies.

"Ya pertemuan biasa, pertemuan biasa," ujarnya.



Terpisah, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh juga mengomentari sikap Demokrat yang merasa dikhianati usai Anies mendadak meminang Ketua Umum PKB Muhaimin Isandar alias Cak Imin untuk menjadi cawapres pada kontestasi politik 2024.

Paloh mengatakan mengaku turut prihatin dan menegaskan partainya menghormati apa pun sikap yang nantinya dipilih Partai Demokrat.

"Saya hormati. Apalagi yang harus saya katakan. Kalian lihat kira-kira model saya ini kira-kira ada bakat sebagai pengkhianat atau tidak? Kan gitu aja, tapi saya hormati itu," ujar Paloh di NasDem Tower, Kamis (31/8) malam.

Surya Paloh mengatakan belum ada keputusan formal mengenai Anies Baswedan akan maju dengan Cak Imin dalam Pilpres 2024. Menurutnya, hal itu akan diputuskan dalam satu hingga dua hari mendatang.

Surya Paloh pun mengklarifikasi mengenai isu NasDem sebagai partai yang tidak setuju ketika nama AHY muncul sebagai cawapres Anies.

"Tidak pernah. Saya tidak pernah menyatakan tidak setuju kepada mas AHY. Sungguh saya harus katakan itu," ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyatakan partainya merasa dikhianati usai Anies secara mendadak meminang Cak Imin untuk menjadi cawapres pada kontestasi politik 2024.

Riefky mengatakan Demokrat menerima informasi tersebut pada Rabu (30/8) melalui Sudirman Said. Informasi itu menyebutkan Anies menyepakati kerja sama koalisi antara Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies-Cak Imin.

"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengkonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu atau fait accompli," kata Riefky dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8).

Padahal menurut Riefky, Anies pernah menghubungi Demokrat pada 12 Juni lalu dan mengaku mendapat masukan dari ibu dan guru spiritualnya untuk segera berpasangan dengan AHY dalam Pilpres 2024.

Anies menurutnya juga telah menyampaikan nama AHY kepada para Ketua Umum Parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai; dalam hal ini langsung kepada Surya Paloh, Salim Segaf Al Jufri dan Ahmad Syaikhu, serta kepada AHY dan Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

(khr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER