Wakil Ketua Bidang Daerah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Ahmad Munir, berniat maju menjadi Ketua Umum PWI Pusat.
Rencana itu ia sampaikan saat menemui Dewan Pengurus Forum Pemred di Jakarta, Jumat (1/9).
Pria yang akrab disapa Cak Munir itu menyatakan ingin menjadikan PWI sebagai komunitas yang berwibawa. Cak Munir juga mengaku ingin menawarkan harapan baru kepada PWI di masa depan untuk memiliki figur pemimpin yang memiliki flag carrier pada media mainstream.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Figur yang dapat membawa secara cepat adaptasi PWI menuju digitalisasi dan itu hampir identik lebih banyak diwarnai oleh pengurus-pengurus yang relatif lebih muda," ucap Cak Munir dalam kesempatan itu, Jumat (1/9).
Dalam audiensi ini, Cak Munir diterima oleh ketua Dewan Pengurus Forum Pemred Arifin Asydhad dan pengurus lainnya, yakni Titin Rosmasari, Irfan Junaidi, Irna Gustia, Yura Syahrul, Sutta Dharmasaputra, Taufiqurrahman, Maria B Benyamin, dan Mukhlison.
Cak Munir menjelaskan audiensi dengan Forum Pemred ini dijalankan atas masukan dari PWI Jatim. Dia mengaku sempat berkunjung ke beberapa kantor PWI di daerah dan mendapat respons positif serta sejalan dengan harapannya membangun PWI yang lebih baik lagi.
Dewan Pengurus Forum Pemred pun mendukung gagasan tersebut. Asydhad menyatakan siap membantu Cak Munir maju dalam pemilihan Ketua Umum PWI Periode 2023-2028.
Asydhad lantas meminta Cak Munir turut beraudiensi dengan Dewan Penasihat serta Dewan Pengawas Forum Pemred.
"Pertama, kami pengurus tentu, karena Cak Munir sebagai anggota, maka kami akan memberikan dukungan kepada Cak Munir atas upayanya mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PWI," ujar Asydhad yang juga Pimpinan Redaksi Kumparan.
Ia menuturkan dalam Anggaran Dasar Forum Pemred diatur mengenai dukungan terhadap anggota yang ikut serta dalam menempati berbagai jabatan dan kedudukan di lembaga maupun organisasi.
Aturan ini termaktub dalam Pasal 6 ayat (g) yang berbunyi, "Membantu memberikan kesempatan kepada para anggota untuk ikut berpartisipasi dalam menempati berbagai jabatan dan kedudukan di lembaga dan atau organisasi yang berkaitan dengan perlindungan dan pengembangan demokrasi, kemerdekaan mengemukakan pendapat, khususnya kemerdekaan pers."
Lebih lanjut, Asydhad juga menilai Direktur Utama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara itu sangat memiliki darah PWI. Pasalnya, Cak Munir telah bergabung dalam PWI sejak mengawali karier sebagai wartawan.
Dia pun mendoakan Cak Munir agar sukses dalam pemilihan Ketua Umum PWI. Asydhad juga berharap agar Cak Munir mampu menegakkan kebebasan pers yang bertanggung jawab hingga mendorong terwujudnya aturan soal publisher rights.
Dalam kesempatan itu, Sekjen Forum Pemred Titin Rosmasari menanyakan visi misi Cak Munir dalam kontestasi di Kongres PWI.
Cak Munir mengungkapkan alasannya berkontestasi yakni demi mengembalikan muruah dan martabat PWI sebagai organisasi pers terbesar di Indonesia. Anggota PWI sendiri saat ini mencapai 20 ribu orang.
"Berdasarkan pemikiran itu, karena saya darah PWI. Saya ini sepanjang karier jadi wartawan sejak 1991 sampai sekarang (tahun 2023) menjadi pengurus PWI," ucap Cak Munir.
Pria asal Jawa Timur itu menjelaskan bahwa dirinya sudah bergabung dengan PWI sejak 1991. Pada 1995, untuk pertama kalinya dia menjabat sebagai Sekretaris Siwo PWI Jatim.
"Tahun 2000, jadi Ketua Siwo PWI Jatim 2 periode, 10 tahun sampai 2010. [Lalu] 2010 hingga 2020 saya jadi Ketua PWI Jatim. Sepanjang karier saya dari wartawan muda sudah di PWI," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Yura pun mendorong agar Cak Munir tidak melakukan politik uang dalam kontestasi tersebut.
(blq/chs)