Deklarasi Anies-Cak Imin Hanya Dihadiri PKB, NasDem, dan PKS

Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan hanya tiga partai yang hadir dalam deklarasi pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9).

Jazilul menyebut tiga partai itu ialah PKB, Nasdem dan PKS. Menurutnya, petinggi tiga partai itu juga bakal hadir langsung dalam acara deklarasi ini.

Lihat Juga : Panggung Deklarasi Anies-Cak Imin sudah Berdiri di Hotel Majapahit

"Kami hanya mengundang tiga partai itu, bukan mengundang, tapi tiga partai itu saja yang hadir," kata Jazilul di Hotel Majapahit.

Pimpinan partai yang akan hadir itu yakni Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum PKB Cak Imin yang bakal dideklarasikan, termasuk pengurus pusat tiga partai itu

"Ketum Nasdem, Pak Surya Paloh sudah di Surabaya, Presiden PKS, ini sedang perjalanan dari Jakarta, kebetulan kami juga satu pesawat dengan Sekjen PKS, dan Ketum PKB," ujarnya.

Jazilul mengatakan pihaknya tak mengundang di luar ketiga partai itu. Namun, pihaknya terbuka bila ada partai-partai lain yang akan datang dan bergabung.

"Selebihnya kami tidak mengundang partai lain, tapi kami terbuka jika ada partai lain bergabung bersama Pak Aniws dan Gus Muhaimin," katanya.

Lihat Juga : Anies-Cak Imin Deklarasi Hari Ini, Pilih Hotel Bersejarah

Rencananya acara Deklarasi Anies-Cak Imin akan digelar pukul 14.00 WIB nanti. Selain partai pengusung, sejumlah kiai dan nyai juga akan hadir.

Pantauan CNNIndonesia.com di Hotel Majapahit, panggung deklarasi sudah berdiri tegak. Poster bergambar wajah Anies-Cak Imin juga bertebaran di sekitar lokasi.

NasDem dan PKB sebelumnya berada di koalisi berbeda. NasDem awalnya membangun koalisi dengan Demokrat dan PKS untuk mendukung Anies Baswedan.

Sementara itu, PKB tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto bersama Gerindra, Golkar, PAN, dan PBB.

Keputusan NasDem itu direspons keras oleh Demokrat. Mereka menarik dukungan dari Anies karena Agus Harimurti Yudhoyono batal dijadikan cawapres.