Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono disebut bakal membuat pernyataan soal keretakan koalisi pendukung bakal capres Anies Baswedan Senin (4/9) depan.
Ketua BPOKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan AHY akan menyampaikan sikap usai menggelar pertemuan seluruh ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) se-Indonesia di Jakarta.
"Senin (4/9) mungkin, Senin siang. Tapi saya masih koordinasi dulu karena diharapkan seluruh ketua DPD se-Indonesia bisa hadir di Jakarta dan tentu untuk meng-update terhadap situasi terkini dan menjelaskan ulang kronologis, kemudian mengupdate, dan tentu pada akhirnya [menentukan] apa langkah strategis ke depan yang harus kita putuskan," kata Herman dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk Koalisi Ngalor-Ngidul, Sabtu (2/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herman menyampaikan pertemuan ini bakal digelar secepatnya lantaran Demokrat punya target untuk tak berlama-lama membahas situasi.
"Jadi memang harus ada timeline ke depan yang tentu ini bisa menjadi tonggak dan lompatan kita ke depan yang lebih pasti," ucap dia.
AHY memang belum buka suara setelah Anies Baswedan memilih Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres alih-alih AHY.
AHY sendiri sebelumnya pernah dijanjikan jadi bakal calon wakil presiden Anies. Dalam surat yang ditunjukkan Demokrat, Anies bahkan sudah meminang langsung AHY untuk posisi tersebut.
Herman mengatakan bahwa hingga kini Anies belum sama sekali berbicara pada Partai Demokrat, meski Demokrat telah menjalin persahabatan erat sejak lama. Dia pun menyayangkan sikap Anies tersebut..
"Sampai tadi malam dipastikan tidak ada WA (WhatsApp), tidak ada SMS, tidak ada telepon apa pun baik dari Anies Baswedan maupun dari Pak Surya Paloh. Bagaimana ini kalau moralitas seorang pemimpin seperti ini ke depan? Kan yang namanya pimpinan negara, pimpinan pemerintahan itu menjunjung tinggi etika dan moralitas," ucap dia.
Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar pada Sabtu (2/9) baru saja dideklarasikan sebagai bakal capres dan cawapres di Pilpres 2024, dengan diusung PKB dan Partai NasDem.
Kabar mengenai duet Anies-Cak Imin tersebut baru diketahui publik pada Rabu (30/8).
Demokrat selaku salah satu pengusung Anies merasa keputusan itu diambil sepihak oleh NasDem dan Anies. Pada Jumat (1/9), Demokrat langsung menggelar rapat Majelis Tinggi Partai yang dipimpin Ketua MTP Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Usai pertemuan, Majelis Tinggi menyatakan Demokrat membatalkan dukungan mereka terhadap Anies di Pilpres 2024. Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan hal itu resmi membuat Tim 8 bubar.
Tim 8 merupakan tim yang terdiri dari perwakilan NasDem, Demokrat, PKS, dan pihak dari Anies. Tim kecil ini bertugas menggodok calon wakil presiden (cawapres) pendamping sang mantan Gubernur DKI Jakarta.
(yli/vws)