Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membantah anggapan bahwa pemilihan lokasi deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Hotel Majapahit, Surabaya mengandung kode perang melawan Partai Demokrat di Pemilu dan Pilpres 2024.
Petinggi DPP PKB Daniel Johan menegaskan pemilihan hotel itu didasari semangat perjuangan rakyat Indonesia dahulu. Tiada maksud mengaitkan momen perobekan bendera biru Belanda di masa lalu sebagai kode perang terhadap Partai Demokrat.
"1000 persen tidak sama sekali, seutuhnya sebagai makna perjuangan. Demokrat bagaimanapun adalah sahabat kita. Cak Imin yang saya pahami sangat menghormati Demokrat khususnya Pak SBY," ucap Daniel Johan kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (2/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hotel Majapahit yang dijadikan lokasi deklarasi Anies-Muhaimin sebagai capres-cawapres dulu bernama Hotel Yamato. Pernah menjadi saksi peristiwa heroik saat Indonesia mempertahankan kemerdekaan.
Kala itu, bendera Belanda warna merah putih biru berkibar di sana. Rakyat Surabaya lantas merobek bagian birunya, sehingga merah putih yang berkibar.
Daniel lalu menjelaskan bahwa orang yang mengusulkan Hotel Majapahit adalah PKB. Didasari alasan untuk menggelorakan kembali semangat perjuangan dan nasionalisme.
"Untuk menyerap dan menggelorakan kembali semangat perjuangan dan nasionalisme yang saat itu terjadi dalam melawan penjajah Belanda guna meraih kemerdekaan," kata Daniel.
Deklarasi di Hotel Majapahit, kata Daniel, juga mengandung makna bahwa Anies-Muhaimin akan berjuang mewujudkan kemerdekaan bagi segenap rakyat di semua bidang.
"Berjuang mewujudkan kemerdekaan bagi segenap rakyat atas hak politik, sosial, ekonomi dan budaya di berbagai bidang khususnya pendidikan, kesehatan dan persamaan hukum bagi segenap warga Indoensia," ucapnya.
![]() |
Daniel mengatakan saat itu semua setuju dengan pemilihan Hotel Majapahit yang diusulkan PKB. Baik Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, maupun Anies Baswedan.
Semua setuju karena didasari alasan perjuangan dan ingin disampaikan kembali kepada khalayak luas. Bukan dengan maksud kode perseteruan terhadap Partai Demokrat.
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar baru saja dideklarasikan oleh NasDem dan PKB di Hotel Majapahit, Surabaya pada Sabtu (2/9).
Ada anggapan yang beredar di media sosial bahwa PKB sengaja memilih lokasi itu karena dulu ada momen perobekan bendera biru Belanda. Bahkan flyer acara deklarasi pun ditulis Hotel Yamato, bukan Hotel Majapahit.
Lantas menjadi pembicaraan karena beberapa hari sebelumnya Partai Demokrat yang identik warna biru merasa dikhianati oleh Anies Baswedan.
Duet Anies-Muhaimin juga mengagetkan banyak pihak. Pasalnya, selama ini Anies Baswedan bekerja sama dengan Demokrat, NasDem dan PKS dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. PKB pun sudah membangun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersama Gerindra.
Walhasil, Partai Demokrat merasa dikhianati. Gerindra pun sudah mengucapkan selamat tinggal kepada PKB.