Banyak Rumor Jelang Pilpres, Puan Yakin PPP Tetap Solid Dukung Ganjar

CNN Indonesia
Minggu, 03 Sep 2023 05:01 WIB
Bicara peluang perubahan koalisi jelang 2024, Puan meyakini dinamika politik akan ada. Untuk saat ini pihaknya masih yakin PPP masih bersama PDIP untuk Ganjar.
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dan Bakal Calon Presiden PDIP, Ganjar Pranowo saat apel siaga pemenangan Pileg dan Pilpres 2024 di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 25 Agustus 2023. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Solo, CNN Indonesia --

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani menanggapi perkembangan politik terkini Indonesia jelang Pilpres 2024 yang masa pendaftaran paslon pesertanya tinggal berbilang pekan.

Putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu mengatakan partainya akan menghitung ulang langkah yang akan diambil di Pemilu 2024 mendatang.

"Dengan situasi dan kondisi seperti ini tentu saja kami harus mempertimbangkan lagi kemungkinan-kemungkinan yang nantinya harus jadi keputusan," katanya saat ditemui usai penutupan Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Solo, Sabtu (2/9) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikan Puan menanggapi Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang resmi mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk maju Pilpres 2024.

Padahal, Puan sempat menyebut nama Cak Imin sebagai salah satu kandidat serius untuk bakal cawapres Ganjar Pranowo yang diusung PDIP

"Jadi, kita lihat lagi bagaimana dan siapa yang nanti bisa mendampingi Mas Ganjar sebagai bakal cawapresnya," katanya.

Hingga saat ini, ada tiga koalisi partai pemilik suara yang mengincar tiket Pilpres 2024 mendatang.

Pertama, Koalisi Indonesia Maju (KIM) berisi Partai Gerindra, Golkar, dan PAN yang mengusung bakal capres Prabowo Subianto. Kedua, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) berisi Nasdem, PKB, dan PKS yang mengusung pasangan Anies-Cak Imin. Serta ketiga, PDIP dan PPP yang mengusung bakal capres Ganjar Pranowo.

Namun sejumlah pengamat politik mengatakan deklarasi Anies-Cak Imin berpotensi memunculkan pasangan keempat. Sehari sebelum pasangan Anies-Imin dideklarasikan, Partai Demokrat menyatakan hengkang dari KPP.

Lain halnya dengan PKS. Meski masih tergabung dalam KPP, PKS tidak ikut mendeklarasikan pasangan Anies-Imin di Surabaya. Presiden PKS, Ahmad Syaikhu mengatakan nama Anies-Imin masih akan dibahas di Majelis Syuro.

Jika PDIP tidak memasangkan Sandi dengan Ganjar, PPP kemungkinan hengkang dari koalisi dan membentuk poros baru bersama Partai Demokrat dan PKS. Ditambah lagi, pada 23 Agustus lalu Sandi sempat menyatakan partainya tengah menjajaki kerjasama dengan dua partai tersebut.

Menanggapi hal itu, Puan mengakui kemungkinan terjadinya poros keempat di Pemilu 2024. Meski demikian ia masih yakin PPP tetap akan mendukung Ganjar Pranowo.

"Kami menyadari dinamika politik ya bisa saja kemudian terjadi perubahan. Namun, sampai hari ini kami masih meyakini bahwa PPP akan tetap bersama PDIP," kata Puan yang juga dikenal sebagai Ketua DPR itu.

Terpisah, dalam keterangannya pada Sabtu, Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP)PDIP Deddy Yevri Sitorus mengaku hubungan partainya dengan PPP yang bekerja sama untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, sudah teruji. Sehingga akan tetap kokoh.

"Kami yakin hubungan dengan PPP tetap kokoh karena sudah sangat panjang dan teruji," kata Deddy.

Dia pun mengomentari pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengklaim ada menteri yang duduk di kabinet pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Kiai Ma'ruf Amin yang mengajak membentuk poros koalisi baru.

Bahkan, disebut koalisi baru yang nanti berisikan Demokrat, PPP, dan PKS ini sudah diketahui Presiden Jokowi yang dipanggil dengan sebutan Pak Lurah.

"Kalau itu benar (ada ajakan membangun poros baru) kami yakin itu manuver pribadi dan bukan atas perintah Presiden. Besar kemungkinan itu bagian dari oligarki dan status quo yang khawatir posisi dan privelege yang mereka miliki hilang," kata Deddy.

"Kalau memang ada, itu adalah penunggang bebas demokrasi yang ingin mendapat keuntungan bagi diri dan kelompoknya," imbuhnya.

Sementara itu di Solo, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacu mengaku tidak mempersoalkan PPP yang berpotensi menjalin koalisi dengan PKS dan Demokrat.

"Kalau begitu kan asumsinya jadi empat pasangan calon. Ya sudah," kata pria yang juga Ketua DPD PDIP jateng itu.

Sebagai informasi, di antara sembilan partai parlemen pemilik suara untuk Pilpres 2024, PDIP adalah satu-satunya pemilik golden ticket.

PDIP memenuhi syarat untuk mengusung capres-cawapres sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain karena jumlah kursi yang dimilikinya di DPR sudah cukup bila merujuk presidential threshold di UU Pemilu.

(syd, kid/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER