Koalisi Sipil Desak PSN Rempang Eco-City Disetop Buntut Bentrokan

CNN Indonesia
Jumat, 08 Sep 2023 04:50 WIB
Koalisi masyarakat sipil mendesak pemerintah untuk segera menghentikan proses pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.
Bentrokan warga dengan aparat gabungan terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (7/9). ( Arsip Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Koalisi masyarakat sipil mendesak pemerintah untuk segera menghentikan proses pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.

Mereka menilai pembangunan proyek tersebut sekadar ambisi pemerintah pusat dan mengabaikan aspirasi masyarakat daerah.

"Kami Masyarakat Sipil di Riau, Masyarakat Sipil Nasional, dan 28 Kantor Eksekutif Daerah WALHI meminta Presiden mengambil sikap tegas untuk membatalkan program ini," kata perwakilan koalisi sipil, Direktur Eksekutif Nasional Walhi Zenzi Suhadi dalam keterangan tertulis, Kamis (7/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek yang telah menyebabkan bentrok antar warga dan aparat ini dinilai berpotensi menghilangkan hak dan identitas masyarakat adat di daerah Rempang.

"Program yang mengakibatkan bentrokan dan berpotensi menghilangkan hak atas tanah, dan identitas adat masyarakat di 16 Kampung Melayu Tua di Rempang," jelas Zenzi.

Tak hanya itu, koalisi sipil turut mendesak agar Presiden Jokowi dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mencopot Kapolda Riau hingga Komando Pangkalan TNI AL Batam yang dinilai bertanggung jawab atas bentrokan ini.

"Segera mencopot Kapolda Kepulauan Riau, Kapolres Barelang dan Komandan Pangkalan TNI AL Batam karena telah melanggar konstitusi dan HAM," sebut Azlaini Agus, salah satu Tokoh Riau yang tergabung dalam koalisi sipil ini.

Mereka juga menilai proyek ini adalah bentuk Pemerintah yang hanya berpihak pada investor tanpa memikirkan hak masyarakat adat.

"Tindakan tersebut hanya sekedar membela investasi yang akan menggusur masyarakat adat," jelasnya.

Sebelumnya, bentrok di Rempang dipicu karena warga masih belum setuju dengan pengembangan kawasan tersebut yang merupakan kampung adat masyarakat Melayu. Akibat keributan tersebut, petugas terpaksa menembakkan gas air mata karena situasi yang tidak kondusif.

Belasan anak sekolah juga dikabarkan terkena gas air mata akibat bentrokan tersebut. Namun, pihak kepolisian menyebut para anak sekolah yang terkena gas air mata karena gas yang terbawa angin.

"Gas air mata sudah sesuai prosedur karena mereka lempar batu," kata Kabid Humas Polda Kepulauan Riau Zahwani Pandra Arsyad saat dihubungi, Kamis (7/9).

Polisi telah mengamankan lima orang dalam bentrokan tersebut. Wilayah Rempang disebut akan menjadi tempat kawasan industri hasil komitmen investasi dari industri kaca dan panel surya perusahaan asing Xinyi Group.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pabrik di kawasan industri Batam ini nantinya digadang-gadang menjadi pabrik kaca dan solar panel terbesar setelah China.

(isn/mab/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER