Polisi menyebut rumah tempat penemuan jasad GA (64) dan DA (38), ibu dan anak yang tinggal kerangka di Depok, Jawa Barat, tak lagi dialiri listrik sejak Juli. Informasi ini didapatkan penyidik setelah memeriksa petugas PLN.
"Kita sudah periksa juga dari PLN, surat peringatan tanggal 21 Juli, kemudian tanggal 28 Juli sudah diputus. Telat satu bulan, nunggak satu bulan," kata Hengki Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (12/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi soal putusnya aliran listrik di rumah tersebut diduga berkaitan dengan temuan dua buah senter. Namun, hal ini masih didalami polisi.
"Ada senter ada dupa, kita akan selidiki kenapa kok ada senter, apakah listriknya sudah dimatikan," ucap dia.
Hengki menuturkan dari hasil olah TKP terakhir, penyidik mendapati sampah hingga sisa makanan di rumah tersebut. Ada juga roti yang masih utuh.
"Kok sampah di luar enggak ada, ternyata ada sampah di dalam, ditemukan sisa makanan, termasuk roti yang masih utuh, nah ini sedang kita teliti," ujarnya.
Diberitakan, dua jenazah yang merupakan ibu dan anak ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka di sebuah rumah di Cinere, Kamis (7/9).
Proses penyelidikan terus dilakukan oleh kepolisian guna mengungkap penyebab kematian kedua korban. Terbaru, polisi kembali menemukan bukti dalam penyelidikan, yaitu berupa senter hingga dupa. Kini, temuan itu masih diselidiki oleh penyidik.
Polisi juga menemukan dua pucuk surat di lokasi yang isinya memiliki kesamaan dengan temuan file berjudul 'to you whomever' yang sebelumnya ditemukan di sebuah laptop.
(dis/tsa)