Massa buruh mulai berkumpul di Patung Kuda, Jakarta, untuk menggelar demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Kamis (14/9).
Massa mulai berdatangan sekitar pukul 13.25 WIB. Mereka membawa atribut aksi seperti bendera hingga spanduk berisi tuntutan agar pemerintah membatalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa mengumandangkan lagu Indonesia Raya sebelum melakukan aksi. Dua mobil komando terlihat merapat ke lokasi demo.
"Hidup buruh. Siap berjuang?" kata orator melalui mobil komando.
"Siap," jawab massa buruh kompak.
Aparat kepolisian mulai bersiaga seiring kedatangan massa. Aparat tampak telah memasang separator beton di Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO). Separator beton itu tampak ditambahi kawat berduri di bagian atasnya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin sebelumnya mengatakan setidaknya ada 15 SSK (Satuan Setingkat Kompi) atau sekitar 1.500 personel diterjunkan untuk melakukan pengamanan.
Kendati demikian, kata Komarudin, ribuan personel itu tidak hanya bertugas mengamankan aksi demo buruh. Tetapi, di sejumlah titik di wilayah Jakarta Pusat.
Sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengungkapkan soal rencana aksi yang akan digelar buruh pada bulan September.
Kata dia, massa dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani Nena Wea (AGN) bakal menggelar aksi pada 14 September mendatang. Lokasi aksi digelar di Istana Negara dan Gedung MK, serta serentak di seluruh Indonesia.
"Tuntutannya adalah mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja yang akan diputuskan oleh MK. Jumlah massa aksi pada 14 September, informasi yang saya dapatkan, yaitu sekitar 5 ribu peserta di Gedung MK dan Istana," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (11/9).
(lna/wis)