Bareskrim Polri menyebut sosok gembong narkoba jaringan internasional Fredy Pratama adalah satu-satunya pemasok narkoba jenis pil yaba ke Indonesia.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengatakan jenis narkoba golongan sabu itu dibawa Fredy dari Thailand yang diduga menjadi tempat pelariannya.
"Iya betul (pemasok) pil yaba. Pil yaba golongan satu. Iya betul satu-satunya kalau dari Thailand dia sendiri," ujarnya kepada wartawan, Jumat (15/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mukti menuturkan tidak ada perbedaan dengan cara Fredy memasukkan sabu ke Indonesia. Semuanya, kata dia, diedarkan oleh Fredy melalui Malaysia.
"Jalurnya (peredaran pil yaba) sama kayak (edarkan) sabu dari Malaysia" tuturnya.
Fredy Pratama saat ini masih menjadi buronan yang paling dicari Bareskrim Polri sebagai gembong narkoba utama di Indonesia. Mukti menduga Fredy berada di Thailand dan sedang bersembunyi.
Mukti mengatakan istri dan mertua Fredy pun merupakan gembong narkoba besar di Thailand. Tidak menutup kemungkinan, Fredy juga telah mengubah wajah serta identitasnya untuk mengelabui petugas.
"Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah muka ya. Ya mau operasi plastik kita nggak tahu, dia mengubah identitas diri," ucapnya.
Sebelumnya Bareskrim Polri mengungkap bandar besar narkotika jaringan internasional Fredy Pratama alias Miming alias Cassanova. Bareskrim menyita total sebanyak 10,2 ton sabu yang terafiliasi jaringan Fredy Pratama di Indonesia selama periode 2020-2023.
Berdasarkan barang bukti yang ada, sosok Fredy Pratama disebut masuk sebagai salah satu sindikat penyalur narkotika terbesar di Indonesia. Dari hasil analisa Direktorat Tindak Pidana Narkoba didapati bahwa mayoritas narkoba di Indonesia terafiliasi dengan jaringan Fredy.
Setiap bulan, sindikat Fredy disebut mampu menyelundupkan Sabu dan Ekstasi masuk ke Indonesia dengan jumlah mulai dari 100 kilogram sampai 500 kilogram dengan modus operandi menyamarkan sabu ke dalam kemasan teh.
(tfq/bmw)