PKS Dukung Anies-Imin, Peluang Poros Keempat Dinilai Semakin Kecil

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Sep 2023 15:28 WIB
Pakar menilai PKS yang sudah resmi mengusung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024 membuat kesempatan poros keempat muncul semakin kecil.
Ilustrasi Pilpres 2024. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia --

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan bacapres-bacawapres untuk Pilpres 2024.

Rapat Majelis Syuro PKS itu untuk menentukan dukungan pada pasangan dengan singkatan AMIN itu berlangsung sekitar empat jam di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan. Rapat digelar mulai pukul 14.00 WIB hingga menjelang Magrib.

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai deklarasi PKS itu semakin membuat peluang poros keempat mengecil. Adapun poros keempat muncul usai Bappilu PPP Sandiaga Uno menawarkan agar PPP, PKS, dan Demokrat membentuk koalisi baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang kalau poros baru kemungkinan di politik itu pasti ada. Tapi kalau bicara peluang poros keempat itu untuk saat ini, saya kira itu kecil," kata Adib saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (16/9).

Adib berpendapat belum ada tokoh politik yang memiliki daya tawar tinggi sebagai bacapres dalam rencana pembentukan poros keempat itu. Di sisi lain, Adib menilai resminya dukungan PKS ke pasangan Anies-Cak Imin merupakan sebuah kekuatan baru.

"PKB yang selama ini dikenal berseberangan dengan PKS, seperti air dan minyak ini kan sudah mulai dicairkan oleh PKS," imbuhnya.

Di sisi lain, Adib juga menilai PPP sudah cukup solid berada dalam koalisi pendukung Ganjar Pranowo bersama PDIP, Hanura, dan Perindo. Ia menyebut posisi Sandiaga yang masih baru di PPP belum mampu untuk membawa gerbong PPP memilih ke poros baru.

Selain itu, Demokrat juga sudah menentukan saat ini pilihan mereka antara merapat mendukung Prabowo dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau berlabuh ke koalisi Ganjar.

"Jadi kalau bicara poros keempat kemungkinan kecil terjadi. Ini hanya manuver saja menurut saya untuk menaikkan bargaining position dalam politik, yang kemudian saya kira tidak ditanggapi," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek menyebut peluang poros keempat antara PPP, Demokrat, dan PKS semakin menipis. Ia pun menilai kecil kemungkinan koalisi tiga partai ini terjadi di Pilpres 2024.

"Isu poros baru sampai sejauh ini kok saya melihatnya makin menipis. Awalnya agak santer biasa ya, terus kemudian sekarang sudah mulai menipis, menipis. Ya namanya politik segala kemungkinan bisa saja terjadi," kata Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/9).

Awiek juga mengatakan terdapat sejumlah masalah baru terkait kemungkinan poros baru ini. Ia tidak yakin PKS bakal mau mendukung Menparekraf Sandiaga Uno, dan cawapresnya Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ditambah lagi, dengan Demokrat yang saat ini disebut bakal memilih antara merapat ke koalisi pendukung Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.

"Jadi banyak problem terkait munculnya poros baru itu. Jadi sampai sekarang poros baru itu menjadi bagian kecil dari dinamika politik yang ada di Indonesia termasuk juga di PPP," ujarnya.

Adapun PPP, PKS, dan Partai Demokrat memenuhi syarat kepemilikan kursi DPR untuk mengusung capres dan cawapres jika berkoalisi pada Pilpres 2024.

Wacana koalisi ketiga partai itu menguat pada akhir Agustus lalu bersamaan dengan isu duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Wacana duet Ganjar-Anies semula disampaikan Ketua DPP PDIP, Said Abdullah.

Sandiaga Uno selaku Kepala Badan Pemenangan Pemilu PPP, ikut berkomentar. Sebagai satu dari empat partai pengusung Ganjar, Sandi menyebut PPP telah mempersiapkan langkah jika Ganjar dan Anies dipasangkan.

Sandiaga kala itu mengaku akan mengusulkan kepada Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono untuk membuka poros baru bersama Demokrat dan PKS.

(khr/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER