Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP tak mempersoalkan keputusan Partai Demokrat mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah menyatakan partainya telah menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat dalam dua pekan terakhir. Komunikasi itu dilakukan melalui Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya maupun Waketum Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas).
"Tapi bahwa pada akhirnya belum berjodoh, bukan tidak berjodoh. Belum berjodoh, ya kembali kepada parpol masing-masing," kata Said di kompleks parlemen, Senin (18/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said tak membantah bahwa perbedaan antara partainya dengan Demokrat terutama soal visi perubahan. Menurut dia visi tersebut berbeda dengan PDIP yang ingin meneruskan program pemerintahan Presiden Jokowi.
"Kalau Demokrat mengusung perubahan, kami meneruskan apa yang sudah ada kan biasa saja seperti itu," kata dia.
Namun, dia menganggap perbedaan tersebut sebagai hal wajar. Dia menegaskan kedua partai ke depan akan tetap menjalin komunikasi dengan baik. Said sekaligus membantah bahwa keputusan Partai Demokrat dan PDIP terganjal hubungan SBY dan Megawati Soekarnoputri.
"Enggak, enggak ada, enggak pernah ada bab itu," kata dia.
PDIP masuk dalam dua opsi pilihan Partai Demokrat usai keluar dari Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan. Namun, Partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono itu telah menyatakan sikap mendukung Prabowo.
Partai Demokrat rencananya akan menggelar deklarasi resmi mendukung Prabowo pada Rapimnas 21 September mendatang.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Andi Mallarangeng menyebut partainya tetap menitipkan agenda perubahan saat memutuskan berlabuh ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendukung Prabowo sebagai bakal capres.
Andi mengklaim Prabowo terbuka dan menerima titipan agenda dan gagasan perubahan yang disampaikan Demokrat itu setelah melalui diskusi bersama.
"Kami menitipkan beberapa agenda perubahan yang selama ini kami perjuangkan, dan itu juga disambut baik oleh Pak Prabowo. Jadi kami nyaman di situ," kata Andi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (18/9).
Tak hanya Prabowo, Andi juga mengaku sejumlah elite parpol di KIM juga ikut menyambut mereka dengan baik. Dengan demikian, Demokrat menurutnya merasa lebih nyaman berada di KIM.