Minggu Pagi Tadi, Kualitas Udara Jakarta Malah Tidak Sehat

CNN Indonesia
Minggu, 24 Sep 2023 12:52 WIB
Kualitas udara Jakarta yang buruk pada 25 Juli lalu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kualitas Udara Jakarta tidak sehat dengan partikel halus (Particulate Matter/PM) 2,5 pada angka 101-199 pada Minggu (24/9) hingga pukul 06.00 WIB, menurut Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. 

Dalam laman resmi Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta menyebutkan di antara lima wilayah, Lubang Buaya di Jakarta Timur memiliki angka PM2,5 sebesar 104.

Seperti dilansir Antara, Minggu (24/9), angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Padahal, saat hari Minggu, kegiatan perkantoran di Jakarta kebanyakan tidak ada, demikian pula dengan sekolah-sekolah. Kualitas udara yang buruk di Jakarta belakangan ini sempat membuat Pemprov DKI mengambil kebijakan Work From Home terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN).

Selain Jakarta Timur, ISPU di wilayah Jakarta lainnya terpantau sedang, yakni Bundaran HI di Jakarta Pusat (77), Kelapa Gading di Jakarta Utara (77), Jagakarsa di Jakarta Selatan (64) dan Kebon Jeruk di Jakarta Barat (65).

Pada situs pemantauan IQ Air, Minggu pukul 06.11 WIB, Jakarta, diklasifikasikan sebagai kota nomor tujuh dengan pencemaran udara tertinggi di dunia dengan nilai 118.

Untuk nomor satu kota tercemar, yakni Delhi di India dengan 157, kedua Karachi di Pakistan (152), ketiga Kuching di Malaysia (136) dan keempat Lahore di Pakistan (136).

Data kualitas udara diperoleh berdasarkan pantauan di 20 stasiun pemantau, di antaranya berada di Layar Permai (PIK), Jalan Raya Perjuangan (Kebon Jeruk) dan Jimbaran (Ancol).

Sementara itu, jika kategori kualitas udara baik, tingkat kualitas udaranya tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

Di sisi lain, kategori sedang berarti tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif, dan nilai estetika.

Kemudian, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

(wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK