Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep tak menampik hak istimewa alias privilege yang ia miliki saat ini menjadi salah satu faktor dirinya ditunjuk menjadi ketua umum PSI.
"Oh privilege. Privilege selalu ada, sudah gitu saja," kata Kaesang usai menghadiri acara Kopdarnas PSI di Djakarta Theater, Senin (25/9) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaesang mengatakan pengangkatan dirinya sebagai ketua umum PSI sudah melalui berbagai komunikasi yang intens dalam tiga bulan terakhir.
Ia menyebut telah meminta izin kepada ayahnya, istrinya, hingga kakak tertua yang juga menjabat sebagai Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Kaesang menyebut dirinya tidak menyalahi AD/ART PDIP yang menjadi parpol ayahnya bernaung. Ia mengaku sudah pisah Kartu Keluarga (KK) dengan Jokowi dan memiliki KK baru usai menikah dengan Erina Gudono.
"Kalau tadi dibilang harus satu partai satu keluarga, nanti tak liatin KK saya. KK cuma ada saya dan Erina Sofia Gudono. Sudah itu," ujarnya.
Kaesang resmi menjadi kader PSI pada Sabtu (23/9) lalu. Ia mendapatkan kartu tanda anggota secara simbolis di kediaman Presiden Jokowi di Solo, Jawa Tengah yang dihadiri oleh para petinggi PSI.
Kaesang langsung diangkat menjadi ketua umum PSI menggantikan Giring Ganesha, Senin (25/9) malam. Ia mengaku terinspirasi Jokowi sehingga memutuskan terjun ke dunia politik.
"Terus terang saya masuk politik itu ya salah satu inspirasinya ya Bapak saya sendiri," katanya.
Kaesang mengaku dihujat usai menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI. Namun, ia menganggap serangan itu masih biasa karena tak sebanding dengan fitnah yang kerap diterima Jokowi.
"Baru saja saya menerima KTA PSI. Saya langsung dihujat diserang, dihina, saya sih biasa saja. Dosisnya masih rendah lah. Enggak sebanding dituduh PKI, antek Cina, anti Islam, plonga-plongo, ijazah palsu," ujarnya.
(khr/fra)