Sekjen Kementan Klaim Dicecar 17 Pertanyaan oleh Penyidik KPK

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) RI Kasdi Subagyono mengaku ditanya sekitar 17 pertanyaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi di lingkup kementeriannya.

Kasdi menghabiskan sekitar 11 jam pemeriksaan pada Selasa (10/10). Ia terlihat mulai meninggalkan Gedung Merah Putih KPK pada pukul 20.33 WIB.

Lihat Juga : Rudy Sebut Gibran Otomatis Keluar dari PDIP Jika Jadi Cawapres Prabowo

"Ada 17 pertanyaan," ujar Kasdi setelah menjalani pemeriksaan di Kantor KPK.

Anak buah mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) itu enggan membeberkan detail materi pertanyaan dan menyerahkannya kepada KPK.

"Teknisnya mohon teman-teman media tanyakan ke penyidik ya," imbuhnya.

KPK belum memberikan informasi perihal hasil pemeriksaan terhadap Kasdi tersebut.

Kasdi dikabarkan sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka. Hanya saja, pemeriksaannya hari ini dalam kapasitas dia sebagai saksi.

Sebelum ini, tepatnya pada Senin (9/10), KPK memeriksa Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta sebagai saksi. Hatta juga sudah berstatus tersangka.

Sementara SYL dijadwalkan untuk diperiksa sebagai saksi pada Rabu (11/10) besok.

KPK menggunakan Pasal pemerasan, gratifikasi dan pencucian uang dalam proses hukum di Kementan RI.

Dalam proses penyidikan ini, KPK telah menggeledah rumah dinas menteri SYL di Jalan Widya Chandra, Jakarta Pusat dan Kantor Kementan di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. KPK mengamankan sejumlah barang bukti diduga terkait perkara seperti uang Rp30 miliar hingga dokumen berisi aliran uang.

Rumah kediaman SYL di Jalan Pelita Raya, Makassar, juga sudah digeledah. KPK mengamankan satu unit mobil diduga terkait perkara dalam upaya paksa tersebut.

Selain itu, SYL bersama sejumlah pihak lainnya termasuk istri, anak dan cucu telah dicegah KPK untuk bepergian ke luar negeri selama enam bulan hingga April 2024.

SYL sudah buka suara merespons proses penegakan hukum di KPK tersebut. Ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan Menteri Pertanian agar bisa fokus menghadapi proses hukum.