Yaqut Tak Mau Cabut Ucapan soal Jangan Pilih Pemimpin Mulut Manis

CNN Indonesia
Senin, 02 Okt 2023 15:14 WIB
Menag Yaqut menyatakan tak akan menarik ucapannya soal jangan pilih pemimpin bermulut manis. Yaqut kini terancam didisiplinkan oleh PKB.
Menag Yaqut Cholil Qoumas menyatakan tak akan menarik ucapannya yang mengingatkan publik agar tak memilih pemimpin hanya karena tampang dan mulut manis. (CNN Indonesia/Zai)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan takkan mencabut pernyataannya soal jangan pilih pemimpin hanya karena berwajah tampan dan bermulut manis. Menurut dia, publik harus memilih calon pemimpin dengan cara yang baik dan rasional.

"Mencabut itu saya enggak mau. Publik harus memilih pemimpin dengan cara-cara yang baik, cara-cara yang rasional, bukan hanya tampilan fisik," kata Yaqut di kompleks parlemen, Senayan, Senin (2/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politikus PKB itu mengatakan rekam jejak para calon pemimpin merupakan hal yang penting karena bertalian dengan urusan bangsa dan negara. Yaqut pun menegaskan siap jika "didisiplinkan" PKB atas pernyataannya itu. Namun, Yaqut mengaku hingga kini ia belum menerima surat panggilan dari PKB.

"Kalau karena itu kemudian didisiplinkan. Silakan, saya tidak akan mencabut itu, ini untuk bangsa dan negara," ucapnya.

Sebelumnya, Yaqut mengajak pemilih untuk memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak, bukan hanya kemampuan berbicara dan tampang. Yaqut menuturkan jangan pertaruhkan nasib bangsa pada orang yang tak jelas rekam jejaknya.

"Track record-nya bagus syukur, mukanya ganteng syukur, bicaranya manis, itu dipilih. Kalau enggak ya jangan, jangan pertaruhkan negeri ini kepada orang yang tidak memiliki perhatian kepada kita semua, cek track record-nya," kata Yaqut di Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jumat (29/9).

Pada kesempatan itu, dia turut menyinggung Pilgub DKI Jakarta 2017 serta Pemilu 2014 dan 2019 yang dinilai menggunakan agama sebagai alat berkuasa. Ia menilai hal tersebut sebagai preseden buruk bagi Indonesia.

Pernyataan Yaqut lalu direspons Wakil Ketua Umum PKB Jazilul dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Jazilul mengaku partai menyiapkan langkah pendisiplinan terhadap Yaqut.

Ia pun menilai seharusnya konstituen PKB mampu membedakan mana kader PKB yang asli dan palsu.

"Kalau sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisiplinan," kata Jazilul kepada wartawan, Minggu (1/10).

"Mana kader palsu, mana kader beneran, mana yang sesuai dengan visi partai dan taat pada seluruh perintah partai dan mana yang bukan," ucapnya.

Sementara itu, Cak Imin merespons dengan mengatakan ucapan Yaqut adalah omongan buzzer alias pendengung yang tak layak dilontarkan oleh seorang menteri.

(mnf/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER