Mbok Yem, pemilik warung di puncak Gunung Lawu menolak untuk dievakuasi di tengah peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda kawasan gunung tersebut.
Kasi Humas Polres Magetan AKP Budi Kuncahyo mengatakan pihaknya sudah mengimbau Mbok Yem dibawa turun ke tempat yang lebih aman.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Mbok Yem pemilik warung yang dipuncak Hargo Dalem tidak bersedia untuk dievakusi, meski sudah dianjurkan untuk dibawa turun," kata Kuncahyo, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Selasa (3/10).
Kuncahyo menyebut kondisi Mbok Yem dilaporkan baik-baik saja. Menurutnya, ada relawan yang selalu memantau perempuan yang bernama asli Wakiyem itu.
"Namun hingga kini keadaan beliaunya masih baik-baik aja, dan ada relawan yang selalu memantau perkembangan situasi kebakaran di atas," ucapnya.
Tak hanya itu, warung milik Mbok Yem juga dilaporkan aman. Kuncahyo menyebut sejumlah warung di kawasan Hargo Dalem sempat terbakar dan hangus dilalap api.
"Memang ada warung di kawasan berdekatan dengan warung Mbok Yem dan terbakar, akan tetapi untuk warung Mbok Yem aman-aman aja dalam pantauan relawan," ujarnya.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu di wilayah Kabupaten Ngawi dan Magetan, Jawa Timur, sejak Jumat (29/9) kian meluas ke Karangayar, Jawa Tengah. Total area yang terdampak mencapai 1.100 hektare.
"Untuk saat ini karhutla di Gunung Lawu sudah meluas hingga 1.100 hektare," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto dikonfirmasi, Selasa (3/10).
BPBD Jatim pun bakal berkoordinasi dengan BPBD Jateng untuk melakukan pemadaman bersama karena kebakaran mulai memasuki wilayah Karanganyar,
(frd/fra)