Bamsoet Sebut Demokrasi di Indonesia dalam Kondisi Stagnan
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyebut kondisi demokrasi Indonesia masih belum matang dan termasuk dalam kategori demokrasi yang cacat atau flawed demoracy.
Bamsoet mengungkap hal tersebut berdasarkan hasil laporan yang ia dapat dari the Economist Intelligence Unit tahun 2023.
"Demokrasi Indonesia masih dikategorikan sebagai demokrasi yang cacat. Artinya kehidupan demokrasi kita saat ini masih ada dalam level kemapanan ideal dan sedang dalam proses menuju kematangan dan pendewasaan," kata Bamsoet dalam pemaparannya dalam Seminar Nasional PPSA XXIV Lemhannas, di Jakarta, Selasa (3/10).
Berdasarkan laporan itu, Bamsoet pun menyebut kemajuan Indonesia di berbagai aspek tak selaras dengan perkembangan kondisi demokrasi.
Ia mengungkap indeks demokrasi di Indonesia justru berada di kondisi yang stagnan.
"Capaian demokrasi karena di tengah berbagai capaian dan kemajuan yg kira raih, indeks demokrasi kita justru masih menunjukkan stagnasi," ujar Bamsoet.
Kendati demikian, politikus Golkar itu menyebut Indonesia dinilai sebagai negara yang berhasil mengadaptasi fenomena digitalisasi.
"Kita dianggap sebagai negara yang mampu memanfaatkan digitalisasi tapi di sisi lain dari sisi demokrasi kita malah mengalami stagnasi," jelas Bamsoet.
Lebih lanjut, Bamsoet bahkan menyebut peringkat demokrasi Indonesia berdasarkan laporan itu mengalami penurunan.
"Secara peringkat dari sisi ke 52 ke posisi 54 dari 167 negara yang disurvei," kata dia.
(mab/dna)