Bentrokan di Mataram, 3 Polisi Terluka dan 9 Orang Diamankan

CNN Indonesia
Sabtu, 07 Okt 2023 09:57 WIB
Bentrokan terjadi di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada Kamis (5/10) hingga Jumat (6/10) dini hari. Akibat peristiwa itu, 3 polisi terluka.
Bentrokan terjadi di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada Kamis (5/10) hingga Jumat (6/10) dini hari. Akibat peristiwa itu, 3 polisi terluka. (iStock/ManuelVelasco).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bentrokan terjadi di MataramNusa Tenggara Barat pada Kamis (5/10) hingga Jumat (6/10) dini hari.

Bentrok terjadi antara dua kelompok dari Kelurahan Karang Taliwang dan Kelurahan Monjok. Mereka saling serang menggunakan anak panah di Jalan Ade Irma Suryani.

Akibat bentrok tiga polisi terluka. Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama menjelaskan itu terjadi saat Kompol Sofian, Aiptu Ahmadin Yani Saleko, dan Briptu Rifandi Satria patroli di perbatasan antara Kelurahan Monjok dan Karang Taliwang karena mendapat informasi pecahnya bentrokan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mataram mengamankan sembilan orang terkait bentrok tersebut. Mereka adalah warga Karang Taliwang, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Ada tujuh orang yang diamankan sampai malam ini. Jadi ada total sembilan orang yang diamankan. Ada tiga orang yang menyerahkan diri secara sukarela ke Kantor Kelurahan," kata Kapolres Kota Mataram Kombes Mustofa, Jumat malam (6/10) seperti dikutip dari detik.com.

Dari tujuh orang yang diamankan, polisi menyita beberapa barang bukti, antara lain, parang, panah, ketapel, dan peralatan yang digunakan untuk menyerang petugas.

Para pelaku bentrokan yang diamankan sejauh ini masih diperiksa. Peran-peran mereka dalam bentrokan yang terjadi di Jalan Ade Irma Suryani, Lingkungan Karang Taliwang, Cakranegara, Kota Mataram, itu juga didalami.

"Apakah ada penggerak atau provokator segera kita dalami. Intinya TNI-Polri siap amankan masyarakat," ujar Mustofa.

Saat ini kepolisian mengajak masyarakat bersama para tokoh di kedua wilayah, Monjok dan Karang Taliwang, untuk selalu menjaga keamanan di Kota Mataram.

"Kami mengajak tokoh-tokoh di Karang Taliwang membantu mengimbau masyarakatnya untuk menyerahkan apakah panah, ketapel, senjata rakitan yang biasa digunakan masyarakat Taliwang untuk melawan petugas dan ribut dengan masyarakat yang lain," ujar Mustofa.

Kronologi Bentrok

Menurut Mustofa, penyerangan yang dilakukan oleh warga Taliwang bukan terjadi dengan warga Monjok. Namun, warga menyerang polisi karena menolak perintah untuk membubarkan diri.

"Jadi masyarakat paham sedang berhadapan dengan siapa. Dia paham dia mengerti. Tapi bukan pulang malah menyerang aparat kepolisian," katanya.

"Ada yang memanah, melempar batu, melempar botol. Jadi, sebenarnya dia sadar berhadapan dengan aparat kepolisian karena masyarakat Monjok tidak berada di lokasi," sambung Mustofa.

Mustofa mengatakan beberapa masyarakat yang berasal dari Karang Taliwang terindikasi masih menyimpan dendam kepada masyarakat Monjok. Dari hasil penelusuran, beberapa ketapel dan panah yang dimiliki masyarakat merupakan warisan dari kakeknya saat konflik 2017 lalu.

"Jadi barang-barang ini merupakan warisan dari kakeknya, sisa-sisa keributan tahun 2017 itu," ulas Mustofa.

(detik.com/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER